Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Guru Diduga Lecehkan Siswi SD

Sejumlah orangtua melapor dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Guru terhadap siswi Sekolah Dasar Negeri kawasan Jalan Natakusuma

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Oknum Guru Diduga Lecehkan Siswi SD
net
Ilustrasi pelecehan seksual 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Sejumlah orangtua yang hendak melakukan aksi di Sekolah Dasar Negeri kawasan Jalan Natakusuma, Pontianak Kota mengurungkan niatnya. Mereka hanya memberikan laporan kepada Wakil Kepala Sekolah terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Guru terhadap siswi di sekolah tersebut.

DS, satu di antara orangtua siswi mengatakan pihaknya hanya memberikan informasi dan keterangan terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru berinisial KS. "Kita mendatangi sekolah dan memberikan keterangan dan kita lapor ke wakil kepala. Sebenarnya ingin menyampaikan ini kepada kepala Sekolah, namun Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat," ungkap DS.

Menurut DS, berdasarkan keterangan dari anaknya yang duduk kelas V, anaknya mendapatkan perlakuan tidak wajar dan tidak menyenangkan yaitu dicium dan tubuhnya disentuh oleh oknum guru tersebut. "Saya dapat informasi ini beberapa hari lalu, anak saya menceritakan kejadiannya bahwa dia dicium-cium oleh guru tersebut," katanya.

Anak-anak lainnya juga ada yang diperlakukan sama yaitu dipeluk, dipegang-pegang. "Saya dapat informasi bukan hanya anak saya saja sehingga kami sebagai orangtua mempertanyakan hal ini kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

"Saya memastikan kepada anak saya. Saya tanya kamu diapakan, katanya dipegang dadanya. Anak-anak lainnya juga diperlakukan sama dan ini dilakukan saat les yang diberikan guru tersebut seusai jam sekolah," ujarnya.

Ia menambahkan, berhubung Kepala Sekolah sedang di luar kota, maka hal tersebut akan diputuskan setelah Kepala Sekolah datang. "Kita dapat informasi Kepala Sekolah sedang di Batam sehingga kita menunggu kepala sekolah datang. Kalau tidak ada tindaklanjut kepala sekolah akan saya laporkan ke pihak berwajib," katanya.

Berdasarkan pengakuan satu diantara siswa, DW yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum guru tersebut, dirinya digendong-gendong dan dicium oleh oknum guru tersebut. "Bapak itu pegang-pegang dan juga mencium bukan saya saja tapi yang lainnya juga dipegang- pegang," ujarnya. Hal senada diungkapkan siswi lainnya AD (11). "Digendong sama dipegang-pegang saat les," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Wakil Kepala SDN tersebut, GM Umar Kusumayadi mengatakan sekolah baru mendapatkan informasi tersebut setelah beberapa orangtua murid mendatangi sekolah. Ada dua orangtua yang datang ke sekolah melaporkan kejadian tersebut pada Jumat (22/11), dan Sabtu (23/11) ada lima orang yang mendatangi sekolah menginformasikan hal tersebut.

Karena dugaan perbuatan pelecehan seksual seperti diinformasikan para orangtua siswi tersebut, sehingga pihak sekolah dan guru-guru lainnya tidak mengetahui kejadian tersebut.

"Saat ini kita masih menunggu Kepala Sekolah yang masih berada di Batam mengikuti Diklat dan kemungkinan akan ada hari Senin besok. Tentunya terkait laporan ini pihak sekolah akan mengambil langkah-langkah," ujarnya.

Ia menegaskan Kepala Sekolah akan memanggil yang bersangkutan dan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Pontianak terkait adanya laporan tersebut.

Umar menuturkan, saat beberapa orangtua siswi tersebut datang ke sekolah, guru yang dimaksud tidak sedang mengajar karena ada halangan yaitu ada keluarga yang meninggal sehingga meminta izin.

Menurutnya, pihaknya telah menghubungi yang bersangkutan. "Saya kroscek ternyata kejadian sudah lama dan sudah pernah dipanggil Kepala Sekolah dan kita bingung cerita muncul sekarang," ujarnya.

Ia menjelaskan adanya laporan sekitar September dan guru yang bersangkutan pernah dipanggil Kepala Sekolah untuk menjelaskan hal tersebut. "Beliau terlalu dekat dengan anak-anak merasa disayang sehingga dianggap keliru ada anak perasaan sensitif. Tidak semua anak dipeluk bisa menerima ada perasaan halus tidak bisa diterima," katanya.  (isf/yun)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas