Warga Abdya Biarkan Kebun Telantar karena Takut Digigit 'Nenek'
Insiden mengamuknya seekor harimau di Desa Sukadamai, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya, Aceh, ternyata berbuntut panjang.
TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE - Insiden mengamuknya seekor harimau yang terjerat jaring babi di Desa Sukadamai, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya, Aceh, ternyata berbuntut panjang.
Warga setempat, tak berani ke kebun karena khawatir satwa dilindungi yang biasa disebut "Nenek" oleh warga Aceh tersebut, masih marah sehingga usaha perkebunan seperti durian yang sudah jatuh (panen) dibiarkan saja telantar.
"Tidak ada seorang pun warga Desa Sukadamai, termasuk warga desa sekitarnya yang berani pergi ke kebun. Mereka memperkirakan harimau masih berkeliaran di kawasan tersebut," kata M Samin, Sekretaris Gampong Sukadamai kepada Serambi, Minggu (24/11/2013).
Menurutnya, kawasan kaki pegunungan Seuneubok Alue Dawah merupakan kawasan perkebunan warga. Bukan saja warga dari Desa Sukadamai, tetapi juga dari Kecamatan Manggeng, seperti Lhok Puntoi, Seuneulop, dan Desa Padang. Mereka menanam kacang, pala, kopi, durian, dan tanaman keras lainnya.
"Buah durian yang mulai berjatuhan dibiarkan saja telantar di bawah pohon. Kalau ketakutan warga berlanjut dipastikan buah durian akan membusuk," katanya.
Ketakutan warga tersebut, juga dibenarkan Keuchik Lhok Puntoi, Kecamatan Manggeng, Husein. Bahkan pimpinan desa sudah mengimbau warga agar untuk sementara tidak ke kebun demi menghindari hal-hal tak diinginkan.
Harimau yang terjerat jaring babi di Sukadamai, menurut perkiraan masyarakat sedang turun gunung untuk mencari buah durian yang jatuh di kawasan tersebut. "Mungkin malam itu terjebak orang yang juga mengumpulkan durian yang jatuh, kemudian harimau memilih menghindar, namun kemudian terkena jaring babi," kata Sekdes Sukadamai.
Harimau tersebut diperkirakan tiga ekor, sedangkan yang terkena jaring babi adalah harimau betina yang ukurannya lebih kecil. Sementara dua lagi harimau jantan yang ukurannya lebih besar, tetap berada di lokasi menunggu pasangannya terlepas dari jeratan jaring.
Risman, Kepala Resor Taman Nasional Gunung Leuser Tangan-Tangan pada Kantor TNGL Seksi I Abdya, menjelaskan pihaknya turun ke lokasi setelah mendapat informasi bahwa seekor harimau terjerat jaring babi di kawasan pegunungan Desa Sukadamai.
"Kami terus memantau keberadaan hewan yang dilindungi tersebut," kata Risman. Harimau tersebut, sambungnya, belum terindikasi mengganggu manusia.
Hewan itu turun gunung untuk mencari makanan. Saat ini, harimau yang berjumlah tiga ekor itu diperkirakan sudah mengarah ke Gua Batee Gunung Kila, yaitu dekat aliran Krueng Beukah, pegunungan Blangpidie. "Gua Batee Gunung Kila memang tempat beristirahat harimau," ujar Risman. (nun)