Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Air Baku Berlumpur, PDAM Tirta Daroy Stop Produksi

Distribusi air bersih oleh PDAM Tirta Daroy kepada pelanggan selama beberapa hari ini dipastikan terganggu karena operasional

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Air Baku Berlumpur, PDAM Tirta Daroy Stop Produksi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang petugas mengisi air bersih ke dalam tangki truk PDAM Kota Bandung Tirtawening di Kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung Unit Bisnis Tangki Pelayanan Air Minum, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (1/4/2013). Unit Bisnis Tangki Pelayanan Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung setiap hari memasok sekitar 300 ribu liter air bersih untuk kebutuhan perkantoran, permukiman dan tempat lainnya di Kota Bandung dengan harga, 1 tangki 5.000 liter untuk sosial Rp 45 ribu, rumahtangga Rp 81 ribu, niaga Rp 105 ribu. Sedangkan untuk 1 tangki 3.500 liter untuk sosial Rp 30 ribu, rumahtangga Rp 54 ribu dan niaga Rp 84 ribu. Tarif tersebut merupakan tarif lama dan hingga kemarin belum ada perubahan harga. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Distribusi air bersih oleh PDAM Tirta Daroy kepada pelanggan selama beberapa hari ini dipastikan terganggu karena operasional mesin pengolahan air di Lambaro tidak optimal lantaran sumber air baku dari aliran Krueng Aceh berlumpur.

Terganggunya distribusi air bersih ke pelanggan dibenarkan Kabag Hubungan Pelanggan PDAM Tirta Daroy, H Maimun MD kepada Serambi, Selasa (3/12/2013).

"Tingkat kekeruhan air baku sudah mencapai 3.000 mg/liter sehingga dengan kondisi ini tidak mungkin dilakukan pemrosesan di instalasi pengolahan air Lambaro," kata Maimun.

Menurut Maimun, jika mengamati kondisi air baku (air Krueng Aceh) sejak dua hari terakhir, tidak bisa lagi dikatakan keruh tetapi sudah mengandung lumpur. Padahal, secara teknis, kata Maimun, batas kekeruhan yang ditoleransi untuk diolah harus di bawah 2.000 mg/liter.

Diakui Maimun, gangguan pelayanan bersifat merata untuk seluruh wilayah Kota Banda Aceh karena mesin produksi tidak bisa beroperasi secara kontinyu. Namun, pengukuran tingkat kekeruhan dilakukan secara terus menerus dan mesin akan langsung beroperasi jika kondisi air baku sudah memungkinkan untuk diproses.

"Kami memohon maaf atas terjadinya permasalahan ini dan kita berharap kondisi air baku secepatnya normal," kata Maimun.

Ditanya apa solusi terhadap pelanggan yang sangat tergantung dengan air PDAM, menurut Maimun pihaknya tetap akan melayani dengan mobil tanki. Namun, pelayanan melalui mobil tanki bukan untuk perorangan tetapi secara kelompok atau lingkungan dengan menyuplai air ke tempat-tempat penampungan yang disediakan oleh masyarakat itu sendiri.

Berita Rekomendasi

"Cara seperti ini rutin dilakukan PDAM ke lokasi-lokasi yang masyarakatnya memang sangat tergantung dengan air PDAM," ujar Maimun.(nas)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas