Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Sopir Taksi Bandara Kualanamu Masih Berlanjut

Dua hari berturut turut para sopir taksi di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) melakukan Medan melakukan aksi mogok

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Demo Sopir Taksi Bandara Kualanamu Masih Berlanjut
Tribun Medan/Indra Gunawan Sipahutar
Ratusan sopir taxi yang berada di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) Medan kembali melakukan aksi mogok, Selasa (10/12/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNNEWS.COM, LUBUK PAKAM - Dua hari berturut turut para sopir taksi di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) melakukan Medan melakukan aksi mogok. Hingga Rabu (11/12/2013) siang para sopir masih melakukan aksi yang sama dengan tidak melayani penumpang.

Ada ratusan sopir taksi yang melakukan aksi. Seluruh sopir taksi itu merupakan sopir dari 6 armada yang resmi beroperasi di bandara yakni Karsa, Matra, Blue Bird, Nice Trans, Kokapura dan Puskopau. Aksi damai yang mereka lakukan ini karena persoalan tidak adanya sewa yang mereka dapatkan di bandara meskipun sudah mangkal berjam-jam.

Para sopir taksi berpendapat banyaknya armada angkutan di KNIA saat ini membuat mereka sulit untuk mempunyai penghasilan. Ada beberapa tuntutan yang sopir inginkan diantaranya meminta agar kedepan Bus ALS dan Damri yang beroperasi di bandara bisa dikurangi jam operasionalnya.

Tuntutan lain mereka meminta agar tidak ada lagi penambahan armada di bandara. Menurut mereka adanya kereta api dan bus di bandara sudah mengganggu penghasilan mereka. Selain itu mereka juga berharap agar persoalan taksi gelap di bandara bisa ditertibkan.

Salah satu sopir taksi Puskopau, Supen (54) mengaku sejak menarik sewa di Kualanamu dia sangat terpuruk. Saat berada di Bandara Polonia Medan untuk tiap harinya dia bisa berpenghasilan minimal Rp 200 ribu namun saat di Kualanamu hanya berpenghasilan puluhan ribu rupiah saja.

"Dapat puluhan ribu itu pun sudah begadang di sini. Cari sewa susah sekali karena banyak antrean. Dulu di Polonia hanya ada 4 armada taksi dengan sekitar 200 kendaraan. Sekarang sudah ada 6 armada, ada pula bus sama kereta api.

Berita Rekomendasi

Jumlah penumpang segitu-segitu aja, gimana kami mau bergaji," ujar Supen yang langsung dibenarkan oleh rekannya yang lain.(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas