Laporan Wartawan Tribun Jogja Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Nelayan di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memilih tak melaut pada Kamis (3/4/2014).

Mereka memutuskan menyandarkan kapalnya, untuk mengantisipasi datangnya gelombang tsunami sebagai dampak dari gempa Chili.

Nelayan Pantai Bugel, Panjatan, bernama Sunaryo mengatakan, nelayan di wilayahnya memilih tidak melaut setelah adanya informasi datangnya tsunami, Rabu (2/4/2014).

Dari informasi yang didapatkannya, gelombang tsunami tersebut bakal melanda perairan selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

"Kami mewaspadai kalau-kalau ada tsunami datang. Jadi, tidak ada satupun nelayan yang melaut," kata Sunaryo.

Ia mengakui, sejumlah nelayan sempat khawatir dengan adanya kabar tersebut. Namun, warga tidak mudah terpancing dan terus mengamati pergerakan gelombang.

Menurutnya, hasil tangkapan ikan dalam beberapa hari ini sebetulnya sedang cukup bagus. Adapun kondisi ombak sejak Rabu (2/3) hingga Kamis (3/3) siang, normal dan tidak begitu besar.

Namun, karena adanya kabar tsunami tersebut, nelayan memutuskan untuk tidak turun melaut dulu. "Kalau Jumat (4/4) besok ombaknya landai, mungkin kita sudah akan melaut lagi," imbuhnya.

Selain di Bugel, nelayan Pantai Trisik, Galur juga melakukan hal serupa. Mereka memilih menambatkan perahunya pada pohon yang ada di pinggir pantai. Sebagian nelayan kemudian memanfaatkan waktu untuk membersihkan dan memperbaiki jaring.

"Warga sempat khawatir akan ada ombak besar, makanya tidak ada yang melaut," tutur Sarmidi, salah satu nelayan Trisik.