Masih Ada Dua Korban Terjepit Belum Berhasil Dievakuasi
Sampai saat ini masih ada dua korban dari lima korban meninggal yang terjepit di dalam gerbong
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi gelap dan minimnya peralatan menyulitkan petugas untuk melakukan evakuasi para korban Kereta Api Malabar jurusan Bandung- Malang terguling dan masuk jurang di daerah antara Stasiun Cirahayu-Ciawi, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4) sekitar pukul 18.46.
Sampai saat ini beberapa saksi melaporkan masih ada dua korban dari lima korban meninggal yang terjepit di dalam gerbong kereta belum berhasil di evakuasi.
Petugas kesulitan melakukan evakuasi akibat minimnya penerangan di lokasi kejadian yang jauh dari pemukiman.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menyatakan, Polda Jabar mengirim dua kompi berkekuatan 300 personel dari Satuan Brimob dan Direktorat Sabhara untuk mengevakuasi kereta anjlok dan terguling masuk jurang.
Selain itu, Polda pun membawa peralatan SAR untuk membantu mencari dan mengevakuasi korban. Petugas dibantu masyarakat terus berupaya melakukan evakuasi terhadap korban yang terjepit.
Beratnya medan membuat proses evakuasi berjalan lambat, terlebih minimnya penerangan. Untuk mencapai lokasi kejadian, kendaraan menapaki jalan desa sepanjang 5 km dari jalan raya Tasikmalaya-Bandung.
Dari titik terakhir kendaraan, masih harus berjalan kaki sejauh 1,5 km lagi.
PT Kereta Api sendiri melaporkan ada tiga korban meninggal, dan baru satu orang yang berhasil dievakuasi.
"Namun untuk korban yang lain kami belum bisa menyebutkan karena kami masih dalam perjalanan menuju TKP," ujar Humas PT KA Sugeng Priyono, saat dihubungi semalam.
Sugeng juga belum bisa memastikan, apakah korban tersebut selamat. Namun bisa dipastikan satu unit lokomotif terguling akibat longsor yang terjadi di daerah tersebut, dan dua kereta kelas eksekutif anjlok.
Kementerian Perhubungan sampai tadi malam menyebutkan, terdapat satu korban meninggal dalam kecelakaan KA Malabar di ruas Ciawi-Cirahayu, Tasikmalaya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menyebutkan, selain satu korban meninggal, terdapat dua korban lain yang terjepit di dalam gerbong.
"Satu penumpang laki-laki dan satu perempuan terjepit di toilet, sedang diusahakan evakuasinya," kata Bambang, semalam.