Ustaz Bro Dipolisikan karena Aniaya dan Paksa Anak Panti Asuhan Kerja Berat
Anak-anak yang menempati Panti Asuhan Yabunayya, Kota Batam, diduga seringkali menjadi korban penganiayaan pemilik yayasan.
Laporan Wartawan Tribun Batam Dewi Haryati
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Anak-anak yang menempati Panti Asuhan Yabunayya, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, diduga seringkali menjadi korban penganiayaan pemilik yayasan, yakni Efriandi Suka (27) alias Ustaz Bro.
Alhasil, Ustaz Bro diadukan ke Polres Barelang, Senin (28/4/2014). Ia dilaporkan Nuraini (55), yang tak lain adalah tukang masak di panti asuhan tersebut.
Bersama beberapa anak panti, Nuraini melaporkan Ustaz Bro atas tindak kekerasan yang kerap dilakukannya kepada sejumlah anak panti.
Ia mengatakan, anak-anak panti sering jadi sasaran kekerasan Ustaz Bro sehingga beberapa di antaranya melarikan diri.
Menurut pengakuan anak panti, mereka kerap mendapat siksaan dari Ustaz Bro hanya karena masalah sepele. Misalnya, terlambat datang ketika dipanggil.
Hukuman yang paling sering mereka terima, seperti dipukul menggunakan kayu ataupun dicelupkan ke dalam drum berisi air.
Untuk hukuman ini, anak-anak itu dibuat dalam posisi terbalik, kaki di atas dan kepala di bawah.
"Ada kawan kemarin dihukum dicelupkan ke dalam drum. Dia diangkat, terus kepalanya di bawah, kaki di atas," cerita San, seorang anak Panti Asuhan Yabunayya
Bocah laki-laki berusia 10 tahun ini, juga kerap mendapat perlakuan kasar dari Ustaz Bro. Ia mengaku lehernya sering dicekik. Padahal, San merasa tak melakukan kesalahan.
"Tidak ada salah, tiba-tiba dicekik. sudah sering begitu. Saya sudah 10 bulan tinggal di panti," kata bocah ini memeragakan lehernya dicekik.
Sementara Ad, anak panti lainnya, mengaku pernah dipukul Ustaz Bro di bagian perutnya. "Perut saya kena pukul. Saya dituduh kawan mukul orang," kata Ad.
Selain sering mendapat kekerasan fisik, anak-anak panti yang rata-rata berusia 5 sampai 15 tahun itu juga kerap disuruh melakukan pekerjaan berat.
"Kami disuruh angkat batako, kayu bakar, pasir dan air," kata Da, anak panti lainnya.