Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tabloid Obor Rakyat Diedarkan Sampai Pelosok Kediri

"Sejauh ini kami baru menemukan peredaran tabloid di salah satu pondok pesantren. Ada dugaan pondok pesantren yang lain juga mendapatkan kiriman tablo

zoom-in Tabloid Obor Rakyat Diedarkan Sampai Pelosok Kediri
surya/sutono
Pengasuh Ponpes Darul Ulum KH Kholil Dahlan membaca tabloid Obor Rakyat yang isinya hampir seluruhnya menyerang Capres poros PDIP Jokowi.(sutono) 

TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI -Panwaslu Kabupaten Kediri menemukan peredaran tabloid Obor Rakyat yang diedarkan ke sejumlah pondok pesantren.

Tabloid Obor Rakyat edisi pertama itu diedarkan ke Ponpes Asyafi'iyah yang diasuh KH. Mukhorobin di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan.

"Sejauh ini kami baru menemukan peredaran tabloid di salah satu pondok pesantren. Ada dugaan pondok pesantren yang lain juga mendapatkan kiriman tabloid serupa," ungkap Muji Harjito, Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Jumat (13/6/2014).

Dijelaskan Muji Harjito, peredaran tabloid Obora Rakyat  bermula dari laporan salah satu santri kepada petugas Panwascam Kecamatan Tarokan.

Setelah dilakukan pengecekan ke pondok, dari 25 eksemplar yang dikirimkan masih ditemukan 7 eksemplar tabloid yang masih tersisa.

Selebihnya tabloit Obor Rakyat itu sudah dibakar para santri setelah mengetahui isinya lebih banyak mendiskreditkan salah satu capres. Tabloit Obor Rakyat itu sampai di salah satu pesantren di pelosok Kabupaten Kediri setelah dikirim via Kantor Pos.

Sesuai alamat tujuan dikirim ke Ponpes Asyafi'iyah, petugas pengirim paketan pos kemudian mengirimkan ke Kantor Desa Kalirong.

Selanjutnya perangkat desa setempat yang meneruskan ke ponpes.

"Dari tujuan pengirimannya memang alamatnya ke Ponpes Asyafi'iyah. Namun tidak tertera siapa pengirimnya," jelasnya.

Menyusul temuan tabloid yang isinya mendeskreditkan salah satu capres, Panwaslu Kabupaten Kediri bakal membahas hasil temuan itu bersama tim penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) dari kepolisian dan kejaksaan.

"Tim Gakkumdu akan membahas temuan tabloit ini," jelasnya.

Panwaslu akan menelusuri peredaran tabloid Obor Rakyat dengan meminta keterangan pihak-pihak yang terkait.

"Barang bukti tabloit yang kami temukan Obor Rakyat  edisi pertama," tambahnya.

Sementara penjelasan dari para santri, tabloid Obor Rakyat sebagian memang telah dibakar setelah mengetahui isi pemberitaannya banyak yang tidak sesuai kenyataan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas