Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penderita Bayi Gizi Buruk di Kediri Dapat Simpati Masyarakat

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama dan upaya mengatasi permasalahan masyarakat," ungkap Taufiq

zoom-in Penderita Bayi Gizi Buruk di Kediri  Dapat Simpati Masyarakat
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Atika Aqila (1,5) yang menderita penyakit gizi buruk di kediamannya, Jl Gunung Lompo Battang, Makassar, Sulsel, Minggu (12/1/14). Atika Aqila semenjak di usia 5 bulan mengalami penyakit Gizi buruk dan hingga sekarang belum mendapat respon dari Pemerintah kota Makassar. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) 

TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI- Penderitaan Muhammad Imam Syafii bayi berusia 1,5 bulan yang menderita gizi buruk mendapatkan simpati dari masyarakat.

Beberapa elemen masyarakat yang bersimpati memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan Imam.

Salah satunya dari elemen GR MKLB yang memberikan bantuan kepada keluarga penderita sebesar Rp 2.615.000 di tempat perawatan Imam di RSUD Pare.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama dan upaya mengatasi permasalahan masyarakat," ungkap Taufiq Dwi Kusuma kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Rabu (6/8/2014).

Dijelaskan, kasus temuan bayi yang menderita gizi buruk menjadi indikasi masih adanya permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat.

Kasus bayi  mengalami gizi buruk menandakan program kesehatan masih belum berjalan dengan baik.

Diberitakan sebelumnya, karena himpitan ekonomi telah mengakibatkan Muhammad Imam Safii bayi usia 1,5 bulan menderita gizi buruk.

Berita Rekomendasi

Ny Tukinem, ibu bayi yang tidak mampu membeli susu formula anaknya hanya memberi anaknya air campur gula.

Akibatnya Muhammad Imam Safii harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Pare, Kabupaten Kediri karena mengalami diare dan muntah.

Saat pertama kami masuk rumah sakit, kondisi pasien sangat memprihatinkan karena kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Imam dirawat dengan selang infus menancap di tangannya. Penjelasan petugas medis rumah sakit juga menyebutkan pasien dirawat karena indikasi kekurangan asupan gizi.

Ny Tukinem (28) warga Dusun Kentung, Desa Rejomulyo, Kecamatan Plosoklaten, Kediri saat ini masih mengurus untuk mendapatkan kartu Jamkesda supaya perawatan anaknya digratiskan.  

Tukinem mengaku membesarkan sendiri anaknya karena suaminya tidak bertanggung jawab.

Sejak dia hamil suaminya pamit pergi bekerja, namun sampai sekarang tak jelas kabar beritanya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas