Warga Lereng Kendeng Pati Tidak Kepincut Uang Ganti Rugi Untuk Pabrik Semen
"Lebih baik dikelola sendiri. Hasilnya juga dinikmati terus menerus. Sedangkan kalau dijual, hanya sekali saja mendapat uang, setelah itu warga tak p
Iming-iming bisa bekerja di pabrik semen, tidak membuatnya tergiur. Ia yakin, tidak semua warga terdampak penambangan semen bisa bekerja di sana.
Untuk dapat bekerja di perusahaan besar, sambungnya, diperlukan kualifikasi pendidikan dan keterampilan.
Di sisi lain, tidak semua penduduk memiliki kualifikasi semacam itu. Sedangkan jika menggarap lahan, masyarakat hanya memerlukan kemauan dan tekun bekerja.
"Karena itu, 99 persen warga Desa Brati, menolak rencana penambangan semen di Pegunungan Kendeng," tegas dia.
Bupati Pati, Haryanto sebelumnya menegaskan, pabrik semen tidak akan mengganggu lahan pertanian, lantaran keseluruhan areal yang akan ditambang merupakan milik Perhutani.
Dengan demikian, tidak akan berdampak banyak pada pertanian di Pati.
Wakil Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Fransiscus Welirang menjamin tidak akan menggunakan air bawah tanah untuk mendukung kegiatan pabrik semen di Kecamatan Kayen dan Kecamatan Tambak Romo, Kabupaten Pati.
Pemilik merek semen Tiga Roda itu akan menyedot air Sungai Juwana sehingga tidak akan merusak lingkungan pegunungan Kendeng.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.