Cegah Hewan Liar Gunung Dempo, Suryanto Tabur Garam
Suryanto, warga Desa Mekarjaya, mengaku pernah melihat seekor orang utan yang lebih mirip seperti gorila.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kemarau panjang memaksa hewan liar turun Gunung Dempo di Pagaralam. Selain harimau, beruang, rusa, dan kijang, orangutan pun turut mencari sumber air dekat permukiman penduduk.
Suryanto, warga Desa Mekarjaya, mengaku pernah melihat seekor orang utan yang lebih mirip seperti gorila. Binatang tersebut berjalan seperti manusia dengan ukuran orang dewasa. "Itu (orang utan) saya ketemu setelah hujan reda. Tidak sempat sampai bertatapan muka," ungkap mantan ketua RT ini.
Rasa takut jika bertemu kembali dengan binatang-binatang tersebut masih sering merasuki pikiran Suryanto. Dia selalu menaburkan garam jika hendak bekerja di lokasi dekat hutan. Tugasnya sebagai mandor di PTPN VII membuatnya sering keluar-masuk hutan.
"Kami mengasih tanda bahwa ada manusia. Harimau itu tidak akan bisa makan selama 40 hari jika bertemu manusia. Jika kebetulan bertemu tandanya sama-sama apes (sial)," ungkapnya.
Bila beberapa jenis hewan yang turun gunung tidak sampai menyerang warga, ada pula juga yang menyerang warga. Beruang, misalnya, hewan tinggi besar ini sering menyerang warga yang sedang berkebun.
Informasi yang didapat dari beberapa warga menyebutkan, dari serangan hewan buas itu, terdapat warga yang mengalami luka-luka di sekujur tubuh. Misalnya pada pertengahan tahun 2012 lalu. Warga Muara Siban kecamatan Dempo Utara diamuk beruang. Ia mengalami luka-luka di tubuhnya.
Penyerangan itu terjadi ketika warga tersebut tengah berada di kebun miliknya. Menurut informasi warga, kejadian itupun merupakan keempat kalinya warga mendapat serangan binatang buas khususnya beruang sejak tahun 2009.
"Kalau beruang memang sering terdengar menyerang warga. Bahkan ada yang mengalami luka-luka," kata Arpi, petani setempat.