Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semangka Asal Rote Dalam Beberapa Bulan Menguasai Pasar

Semangka asal Rote Ndao dalam beberapa bulan terakhir menguasai pasar di Kota Kupang

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Semangka Asal  Rote  Dalam Beberapa Bulan Menguasai Pasar
net

TRIBUNNEWS.COM.KUPANG  -- Semangka yang didatangkan dari Kabupaten Rote Ndao dalam beberapa bulan terakhir menguasai pasar di Kota Kupang. Semangka ini diturunkan di wilayah Oesapa sebelum dipasarkan kepada para pedagang yang kemudian menjualnya.

Pantauan Pos Kupang, Jumat (3/10/2014), puluhan pedagang memajang ribuan buah semangka di sepanjang Jalan Timor Raya, mulai dari Oesapa hingga Terminal Noelbaki, Kabupaten Kupang. Sebagian pedagang memajang buah semangka pada bentangan terpal seadanya. Ada juga yang membangun bale-bale sederhana kemudian memajang semangka yang akan dijualnya.

Mama Dethan dan pedagang semangka lainnya yang ditemui di Terminal Noelbaki, menjelaskan, dirinya sehari-hari hanya menjual semangka. Saat musim semangka berakhir, ia juga berhenti berjualan dan hanya mengurus cucu-cucnya di rumah.

Ia mengaku sudah hampir sepuluh tahun menjual semangka. Semangka yang dijualnya didatangkan dari Rote. Ia mengakui, para petani di Noelbaki tidak menanam semangka saat musim kemarau seperti ini.

"Tahun 2001, 2002 itu kami masih tanam semangka disini (Noelbaki) pada musim panas seperti saat ini, tetapi sejak Bendungan Tilong jadi, airnya sudah cukup untuk tanam padi dua kali. Kami tidak tanam semangka lagi tapi tanam padi, sehingga semangka yang kami jual semua beli dari orang Rote," jelasnya.

Ia mengakui, semangka asal Rote beda rasa dengan yang ditanam di Noelbaki yang dinilai pembeli lebih manis. Hal ini, katanya, bisa saja karena pemberian pupuk yang berlebihan. Meski demikian, katanya, saat ini pembeli tidak punya pilihan karena petani di Noelbaki tidak lagi menanam semangka.

"Kami semua beli borongan dari orang Rote di Oesapa. Biasanya mereka tumpuk sekitar 500 buah baru dijual antara Rp 2 juta sampai dengan Rp 3 juta. Kami biasa tawar untuk sesuaikan dengan uang yang kita punya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Mama Dethan juga mengakui, saat ini jualan semangka yang ada di sekitar terminal Noelbaki kurang laris, karena penjual terbanyak ada di Oesapa. "Kadang kami laku tidak sampai seratus ribu dalam sehari, karena memang paling banyak orang jualan di Oesapa. Jadi kami disini hanya dapat sisanya saja," tegasnya. (meo)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas