Dendam, Alasan Tukang Tambal Ban Celurit Siswa SMK
Ia pun berani menyabetkan samurai ke arah pelajar lain hingga menyebabkan luka robek di pelipis korban.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Seorang tukang tambal ban, Kir (19) nekat ikut tawuran bareng pelajar di kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon. Ia pun berani menyabetkan samurai ke arah pelajar lain hingga menyebabkan luka robek di pelipis korban.
Saat ikut tawuran, Kir mengenakan kaus seragam sebuah SMK. Dia juga memakai celana abu-abu khas SMA/sederajat.
Di hadapan polisi terungkap jika Kir bukan seorang pelajar SMK. Dia anak putus sekolah, dan berprofesi sebagai tukang tambal ban di kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon.
Kir pun mengaku sengaja mengenakan kaus seragam sebuah SMK lengkap dengan calana abu-abu khas pelajar SMA/sederajat karena ingin balas dendam. Katanya, bengkel tambal ban miliknya di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon kerap dilempari batu dan dirusak pelajar yang sedang tawuran. Akibatnya, Kir kerap menelan kerugian.
"Saya juga sering diganggu pelajar yang nongkrong di dekat bengkel tambal ban. Malah sampai ditimpuki dan disakiti gara-gara saya enggak sekolah," kata Kir di Mapolsekta Cirebon Utara Barat, Minggu (26/10/2014).
Kepala Polsekta Cirebon Utara Barat, Kompol Luhut Sitohang melalui Kepala Unit Reserse dan Kriminal, Ipda Tarsiman mengatakan, pelaku ditangkap setelah tertangkap tangan membacok seorang pelajar SMK Pelayaran.
Semula, kata dia, korban dan teman-temannya menduga Kir sebagai pelajar SMK. Namun setelah diinterogasi di Mapolsekta Cirebon Utara Barat, diketahui jika Kir bukan pelajar. "Dia tukang tambal ban di kawasan Jalan Perjuangan," ujarnya, Minggu (26/10/2014).
Atas perbuatannya, Kir dianggap melanggar Pasal 351 KUHPidana dengan ancaman 5 tahun penjara. (Ida Romlah)