Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Makassar Kembali Bentrok
Polisi yang berada di lokasi berusaha mengamankan mahasiswa dan preman itu ke atas kendaraan taktis dan water cannon.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Perang batu antara mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) dan preman melawan aparat polisi dan warga, Jumat (7/11/2014), akhirnya reda. Belasan mahasiswa UIT dan preman diamankan polisi.
Saat berusaha membubarkan aksi mahasiswa dan preman yang merusak fasilitas umum, polisi mendapat perlawanan di jalur trans Sulawesi di Jl AP Pettarani. Mahasiswa UIT dan preman melempari batu ke arah polisi.
Melihat kondisi itu, warga pun membantu polisi dengan melempari mahasiswa dan preman menggunakan batu. Perang batu pun tak terhindarkan hingga berlangsung sekitar satu jam.
Mahasiswa dan preman pun berhasil dipukul mundur hingga ke depan kampusnya di Jl Rappocini. Belasan mahasiswa UIT dan preman berhasil diamankan dan menjadi bulan-bulanan warga.
Polisi yang berada di lokasi berusaha mengamankan mahasiswa dan preman itu ke atas kendaraan taktis dan water cannon.
Para mahasiswa dan preman ini menyerang polisi setelah rekan mereka yang ditangkap polisi dibebaskan paksa oleh dua anggota DPRD Makassar, Busranuddin B Tika (fraksi PPP) dan Fahrudin Rusdi (fraksi Partai Golkar) dari markas Polsekta Panakukang, Kamis (6/11/2014) malam.
Para mahasiswa UIT dan preman kembali menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM dengan memblokade jalan trans Sulawesi, Jl AP Pettarani, Jumat (7/11/2014). Selama aksinya berlangsung sejak siang, belasan aparat kepolisian dikejar dan dilempari batu. Mereka bahkan merusak fasilitas umum seperti lampu lalu lintas, meteran lampu jalan, dan papan bicara.
Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto