Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salon Plus Sediakan Mahasiswi di Surabaya, Dibongkar Polisi

"Delapan perempuannya hanya menjadi saksi. Sedangkan si mami sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim,

zoom-in Salon Plus Sediakan Mahasiswi di Surabaya,  Dibongkar Polisi
Surya/M Taufik
Polisi menunjukkan sejumlah barang bukti dan dua germo yang berhasil ditangkap. Mereka adalah Mami Ayu dan Papi ER. 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Praktek prostitusi di salon plus-plus dan pelacuran para mahasiswi di Surabaya terbongkar.

Germo salon plus dan penjual para mahasiswi itu ditangkap petugas Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.

Pertama yang terbongkar adalah prostitusi berkedok salon dan spa di Ruko jalan Ambengan, Surabaya.

Dari penggerebekan di sana, petugas mengamankan delapan orang pelacur dan seorang mami atau germonya.

Germo yang sekarang ditahan di Polda Jatim itu adalah Mami Ayu (43), warga Ambengan, Surabaya.

"Delapan perempuannya hanya menjadi saksi. Sedangkan si mami sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis (11/12).

Bisnis salon dan spa plus pelacuran itu sudah berlangsung selama beberapa bulan. Modusnya, untuk pelayanan pijat biasa hanya Rp 150 ribu.

BERITA TERKAIT

Jika ingin mendapat pelayanan plus, tarifnya naik sepuluh kali lipat menjadi Rp 1,5 juta untuk sekali kencan.

Di salon itu, Mami Ayu sudah menyediakan kamar-kamar yang dimodifikasi sedemikian rupa.

Sehingga, kamarnya cukup memadai untuk dipakai sebagai ajang mesum. Dan para terapisnya, sengaja dilatih untuk menawarkan layanan plus kepada para tamu.

Setiap kali ada pelanggan, Mami Ayu mendapat bagian 30 sampai 40 persen. Terapis tidak bisa main-main dengan harga karena Mami Ayu juga menyediakan kasir di tempat bisnisnya tersebut.
"Yang dapat banyak terapisnya. Saya cuma kebagian 30 atau 40 persen saja," jawabnya di sela menjalani pemeriksaan di Polda Jatim.

Berawal dari terungkapnya prostitusi berkedok salon dan spa, polisi melakukan pengembangan. Hasilnya, terbongkar pula prostitusi para mahasiswi yang dikordinir oleh seorang germo berinisial ER, pria 32 tahun asal Surabaya.

"Pria ini ditangkap di sebuah hotel di Surabaya. Saat itu, dia sedang mengantarkan anak buahnya untuk menemui dan melayani seorang tamu yang membookingnya," ungkap Awi Setiyono.

Tarif untuk sekali kencan dengan mahasiswi, Papi ER mematok harga Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas