Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Monyet Menyerang Lahan Pertanian Warga Gunungkidul

“Serangannya berpindah-pindah. Tidak hanya di satu tempat saja,”katanya saat ditemui di ladang miliknya, Jumat ( 9/1/2015).

zoom-in Ratusan Monyet Menyerang Lahan Pertanian Warga Gunungkidul
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Sejumlah kera penghuni kawasan Goa Kreo berebut gunungan buah pada tradisi Sesaji Ruwanda di komplek wisata Goa Kreo, Dusun Talunkacang, Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati , Minggu (3/8/2014). Prosesi memberikan makan pada kumpulan monyet penghuni goa kreo ini merupakan tadisi lokal guna menguri-uri tradisi Jawa, dimana lokasi tersebut kental akan sejarah Islam. (Tribun Jateng/ Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM,GUNUNGKIDUL - Belasan hektar lahan pertanian milik warga di Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul diserang kawanan kera ekor panjang.

Tanaman palawija yang sudah mulai berbuah rusak akibat serangan ratusan kera tersebut.

Salah seorang petani di Dusun Kenteng, Desa Kenteng, Ari mengaku serangan kera ekor panjang ini terjadi sejak dua bulan silam.

Serangan kawanan kera tersebut terjadi saat ladang dalam kondisi sepi atau pada malam hari. Kera-kera tersebut merusak tanaman palawija dengan cara mencabuti atau memotong-motongnya.

Akibatnya, belasan hektar lahan pertanian yang ditanami palawija mulai dari kacang, jagung, kedelai hingga ketela mengalami kerusakan cukup parah sehingga terancam gagal panen.

“Serangannya berpindah-pindah. Tidak hanya di satu tempat saja,”katanya saat ditemui di ladang miliknya, Jumat ( 9/1/2015).

Untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, kata Ari, para petani di Desa Kenteng memasang jaring di pinggir-pinggir ladangnya. Jaring tersebut berfungsi untuk mencegah kera masuk ke dalam ladang dan merusak tanaman.

BERITA REKOMENDASI

Namun cara tersebut kurang efektif karena kera masih bisa masuk ke dalam ladang dengan cara melompat.

Selain dengan memasang jaring, untuk mengurangi dampak dari serangan kera ekor panjang, pada siang hari para petani memilih berjaga di sekitar ladang.

Dengan begitu, para petani bisa langsung mengusir kera saat mendekati ladangnya.

“Ada juga yang mengusir menggunakan petasan. Tapi kera-kera itu tetap saja menyerang lahan pertanian milik warga terutama pada malam hari,”ujarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas