Ada Tas Berisi Uang Recehan Ditemukan di Lokasi Gantung Diri Mantan Ketua DPRD Denpasar
Tali berwarna biru yang melilit leher Wayan Darsa terlihat disimpan sebagai barang bukti oleh petugas kepolisian
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Tali berwarna biru yang melilit leher Wayan Darsa terlihat disimpan sebagai barang bukti oleh petugas kepolisian setelah aksi nekat yang dilakukan mantan Ketua DPRD Denpasar ini.
Darsa diketahui tergantung dengan menggunakan baju khas pemangku. Kamen hitam, saput putih, dan baju putih, lengkap dengan udeng warna putih adalah baju yang terakhir dipakai Darsa saat mengakhiri hidupnya.
Wayan Darsa politisi senior PDIP yang mantan ketua DPRD Denpasar ditemukan tergantung pada Jumat (9/1) pukul 14.30 Wita.
Darsa pertama kali ditemukan istrinya Ni Ketut Budiasih, menggantung di selatan Sanggah rumahnya. Melihat suaminya tergantung, ibu yang sudah dikaruniai tiga anak ini sok, dia tidak kuasa berteriak. "Dia (istrinya) hanya pegang kaki korban sambil telpon kakak korban Nyoman Nuka (61)," kata seorang kerabat yang enggan disebutkan namanya.
Saat kejadian itu, anak-anak korban ada di rumah, namun karena lokasi tertutup terpal, maka aksi itu tidak diketahui. Terpal di seputaran lokasi ini terpasang untuk menghalangi curahan air hujan. "Dari arah Barat (dapur) gak kelihatan tergantung, karena ada kain terpal yang membentang di depan TKP," ulasnya.
Setelah kakak korban datang kemudian tali dipotong dengan pisau dapur. Saat itu kondisi korban sudah tidak bernyawa dengan lidah menjulur.
Petugas kepolisian yang melakukan olah TKP hingga sore kemarin belum menemukan surat wasiat atau hal lain yang mengarah ke motif gantung diri.
Tak jauh dari tempat gantung diri Darsa ditemukan tas selempang warna hitam yang hanya berisi uang recehan. Uang recehan pecahan Rp 1000, Rp 5000 seperti uang kembalian. Tas ini biasa dipakai Darsa ke DPRD Denpasar.
Di mata keluarga, almarhum dikenal sangat baik namun tertutup. Karena itulah kemarin kerabat mengaku belum tahu menahu motifnya. Istri korban juga masih sok dengan kejadian tersebut.
Setelah meninggal, jenazah dibawa ke rumah tuanya (rumah aslinya) di jalan Setiabudi Gang IX Nomor 4 Denpasar yang berjarak sekitar setengah kilo dari TKP. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.