Dinilai Hina Warga Miskin, Anggota DPR Diprotes Pakai Koin Rp 100 Sebagai Tatakan Paku Pagar Rumah
Temuan tersebut menghebohkan warga Samarinda, Kalimantan Timur.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rumah aspirasi milik salah seorang anggota DPR RI dari daerah Pemilihan Kalimantan Timur (Kaltim) Luther Kombong, menggunakan penyangga paku pagar dengan uang koin Rp 100.
Temuan tersebut menghebohkan warga Samarinda, Kalimantan Timur.
Rumah aspirasi ini terletak di Jalan Sei Kelian, Samarinda. Rumah tersebut berseberangan langsung dengan rumah pribadi milik Luther Kombong.
Temuan ini didapat setelah sejumlah warga mencoba menyampaikan aspirasi terkait sebuah perusahaan yang belum membayar gaji karyawannya.
“Tadinya ke sini mau menyampaikan aspirasi. Tapi baru mau masuk rumah, ada yang ganjil. Pas berdiri di depan pagar, kita lihat banyak uang koin Rp 100 dijadikan ring (penyangga) paku untuk pagarnya. Ini kan penghinaan bagi warga yang masih banyak kesulitan hidup. Makanya saya tanya NKRI Pak Luther masih ada enggak sih,” kata seorang warga Samarinda, Dayat, Rabu (10/6/2015).
Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat uang koin Rp 100 ini dipasang dengan posisi terbalik. Lambang Garuda tampak di depan, kemudian bagian tengahnya dipaku yang merekat ke pagar. Uang koin tersebut berguna untuk menyangga paku agar tidak dol. Terlihat, hampir di sekeliling pagar tersebut terpasang uang koin tersebut.
“Ini penghinaan pada bangsa. Lambang garuda pada koin malah dipaku, padahal Pak Luther kan tahu, Garuda lambang Indonesia,” ujar dia lagi.
Uniknya lagi, lambang Garuda tersebut juga menjadi lambang partai Luther Kombong yakni Gerindra. Siapa pun sudah faham jika Partai Pimpinan Prabowo Subianto ini berlambang Garuda.
“Sebagai masyarakat yang hidup sederhana bahkan kekurangan, kami menilai Pak Luther tidak menghargai perasaan rakyat yang sedang kesulitan. Kedua, sebagai anggota DPR RI, Pak Luther justru menghina lambang Negara,” kata dia.
Sementara itu, pada penghuni rumah tersebut tidak ada yang bisa dikonfirmasi. Penjaga rumah maupun kerabat Luther Kombong tidak mau berkomentar.
Penulis: Kontributor Samarinda, Gusti Nara