Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bersama Jenazah Ibunya, Bocah Tiga Tahun Ini Dikembalikan ke Kerinci

“Keluarga korban jelas berduka, namun semuanya sudah mengikhlaskan kepergian Devilia,” tambahnya.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Bersama Jenazah Ibunya, Bocah Tiga Tahun Ini Dikembalikan ke Kerinci
Ist
Nindya saat dirawat di rumah sakit RS Panti Rapih Yogyakarta 

Laporan wartawan Tribun Jambi, Edi Januar

TRIBUNNEWS.COM, KERINCI  -  Sakira Anindya (Nindya.red), bocah tiga tahun yang sempat dirawat di ruang Elisabeth RS Panti Rapih Yogyakarta, akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Sulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Nindya dipulangkan bersama dengan jenazah ibunya, Devilia, yang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi pada Rabu (14/10/2015), sekitar pukul 07.00 WIB, di Yogyakarta.

“Nindya hari ini (Kamis.red) dipulangkan ke Kabupaten Kerinci, bersamaan dengan pemulangan jenazah ibunya,” kata Julia Eva Putri, sepupu korban di Mukai Tengah, Kecamatan Sulak Mukai, Kerinci.

Menurut Julia, jenazah Devilia sudah diterbangkan dari Jakarta ke Bandara Internasioal Minang Kabau siang tadi.

“Pukul 15.00 WIB jenazah sudah sampai di Padang, dan selanjutnya lewat jalur darat ke Kerinci,” jelasnya.

Selama menempuh pendidikan di Yogyakarta, sebenarnya Devilia yang bertugas di Riau, juga ditemani ibunya.

Berita Rekomendasi

Namun beberapa hari sebelum kecelakaan terjadi, ibunya pulang ke Kabupaten Kerinci.

“Keluarga korban jelas berduka, namun semuanya sudah mengikhlaskan kepergian Devilia,” tambahnya.

Sebelumnya, perawat yang merawat Nindya sempat kebingungan, karena tidak ada keluarga yang bisa dihubungi.

Namun beberapa jam setelahnya, anak kecil tersebut didatangi dan dirawat oleh teman-teman sang ibu yang juga kuliah di Fakultas Kesehatan UGM.

Saat ditemui wartawan Tribun di ruang Elisabeth 215 RS Panti Rapih, Nindya yang masih mendapat balutan perban di bagian dahinya, nampak bingung dan tidak mengatakan apa-apa.

Sementara para penjenguk yang berasal dari teman-teman kampus sang ibu serta orangtua tempat Nindya sering dititipkan di PAUD Karima Akila, datang bergantian menghibur dan mengajak bicara Nindya.

Namun Nindya hanya terdiam saja menanggapi pertanyaan dan hiburan dari para penjenguknya tersebut.

Dia terlihat seperti bingung dengan banyaknya orang yang menjenguknya.

Menurut para suster yang sempat merawatnya, dia memang hanya diam sejak sadar dan tidak bicara ataupun menanyakan ibunya.

Menurut perawat, Nindya mengalami luka sobek dan harus mendapatkan 3 jahitan di kepalanya, serta badannya sempat panas sehingga masih harus dirawat sementara di rumah sakit.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas