Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

"Mudah-mudahan Roti ini Bikin Anak Saya Pintar dan Saya Sehat"

Warga Magetan percaya mendapat berkah memakan roti bolu yang disajikan dalam budaya Ngalap Berkah Roti Bolu Rahayu Ki Magetan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in
Surya/Doni Prasetyo
Warga Kabupaten Magelang, tua muda, laki perempuan, berebut roti bolu rahayu untuk mendapatkan berkah, Sabtu (24/10/2015). 

Laporan Wartawan Surya, Doni Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Sejak pagi hari ribuan warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang datang dari 18 wilayah kecamatan memenuhi halaman GOR Ki Magetan.

Mereka menunggu pelaksanaan upacara rebutan roti bolu yang dipercaya bisa membawa berkah, kesehatan, dan hidup makmur. Ini pertama kalinya acara rebutan roti bolu rahayu berlangsung di halaman parkir GOR Ki Magetan.

Biasanya acara serupa selalu diselenggarakan di alun-alun, yang sejak zaman dulu Kabupaten Magetan berdiri digunakan untuk kegiatan rakyat. Namun, arus modernisasi wajah alun-alun dan keguanaan alun-alun berubah menjadi taman.

Tentu saja acara budaya Ngalap Berkah Roti Bolu Rahayu jadi kacau, karena halaman GOR Ki Magetan tidak muat menampung ribuan warga Kabupaten Magetan yang ingin mendapat roti Bolu Rahayu itu.

"Saya hanya dapat dua buah roti, satu untuk anak saya biar pinter, dan satu saya makan sendiri mudah-mudahan sehat. Dengan roti bolu rahayu ini kehidupan keluarga saya bisa berkah dan makmur, seperti roti bolu rahayu yang dianggap lambang kemakmuran," kata Sulastri, warga Dusun Bangunsari, Desa Sukowinangun, Kabupaten Magetan, kepada Surya, Sabtu (24/10/2015).

Menurut Sulastri, tumpeng roti bolu rahayu yang dibuat semakin mengecil, sehingga baru dipeributkan beberapa saat sudah habis. Sebelumnya saat upacara Ngalap Berkah Roti Bolu Rahayu diselenggarakan di alun-alun, tumpeng yang dibuat dua kali lebih besar dari yang sekarang, begitu juga yang dibentuk bendug.

BERITA TERKAIT

"Saya kalau di alun-alun pernah dapat satu tas plastik, tapi ini hanya dua. Karena memang tempatnya sempit, jadi takut tergencet laki-laki yang juga memperebutkan dan ingin ngalap berkah," imbuh ibu dua anak ini.

Acara rebutan roti bolu rahayu itu didahului kirab nayoko projo dan pawai bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Kejaksaan, Kepala Pengadilan dan seluruh pejabat pemerintah Kabupaten Magetan, dengan menaiki kereta kuda yang diiringi staf dengan berkuda.

Ditengah iring-iringan itu, ribuan roti bolu rahayu disusun menyerupai tumpeng raksasa dan bedug serta gong yang sama-sama memiliki ukuran tidak biasa. Kirab nayoko projo itu juga diikuti siswa-siswi yang seluruhnya membawa roti bolu rahayu.

Acara yang dimulai pukul 14.30 itu berlangsung saya meriah, meski ditengah terik matahari, tidak menyurutkan keinginan warga yang ingin ngalap berkah roti bolu rahayu itu.

Biasanya, sebelum acara rebutan roti bolu rahayu itu diselengarakan, Pemerintah Kabupaten Magetan menggelar beberapa acara seperti festival lesung dan bedug Suro, sepekan sebelum acara ngalap berkah roti bolu rahayu.

Sebelum roti bolu rahayu diperebutkan, ribuan roti bolu rahayu itu setelah dibentuk menyerupai Tumpeng Raksasa, Bedug dan Gong, disimpan di pendopo Kabupaten Magetan.

Malam sebelum roti bolu rahayu diperebutkan, doa-doa dilantunkan mulai usai salat Isya hingga menjelang salat Subuh.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas