Julius Libing Kecewa Banyak Istilah Asing di Ujian Kompetensi Guru
Julius Libing mengeluhkan banyak istilah asing dalam soal ujian kompensi guru, akibatnya ia kesulitan mengerjakan soal-soal yang ada.
Editor: Y Gustaman
![Julius Libing Kecewa Banyak Istilah Asing di Ujian Kompetensi Guru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/uji-kompetensi-guru_20151109_131950.jpg)
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Julius Libing mengeluhkan banyak istilah asing dalam soal ujian kompensi guru, akibatnya ia kesulitan mengerjakan soal-soal yang ada.
"Saya pusing dengan soal-soalnya, karena banyak menggunakan istilah asing. Dengar soalnya saja saya tidak mengerti, apa lagi mau kerja," ujar guru keterampilan SLB Kelapa Lima ketika ditemui Pos Kupang, Senin (9/11/2015).
Berbeda dengan Jekson Selan, guru SMP N 7 Kupang yang mengeluhkan pilihan jawaban kebanyakan soal hampir sama.
"Soalnya ada 100 nomor terus pilihan jawabannya A, B, C, D, E, dan jawabannya hampir sama semua. Itu yang buat kita sulit menentukan. Akibat kelamaan menentukan, waktunya sudah habis dan saya belum menyelesaikan 12 nomor," cerita Jekson.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang, Jerhans Ledoh, menjelaskan tes uji kompetensi guru merupakan program nasional guna memetakan kompetensi guru seluruh Indonesia.
Para guru yang nilainya masih di bawah 50 akan mengikuti program pelatihan, diklat dan kelompok belajar guru yang bertujuan menaikkan kompetensinya.
Setidaknya ada 4.588 guru di Kota Kupang yang mengikuti uji kompetensi guru dengan rincian, 369 guru berstatus PNS dan 1481 guru berstatus honor.
"Dari hasil tes UKG kita berharap bisa menaikkan standar kompensi guru-guru kita sehingga bisa menjadi guru-guru yang profesional. Nantinya hasil UKG ini akan menjadi pertimbangan memberikan reward bagi guru ke depannya," ungkap Ledoh saat memantau uji kompetensi guru di SMA Negeri 3 Kupang.
Tes yang berlangsung dari 9 sampai 16 November mendatang diikuti guru tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas, termasuk tingkat sekolah luar biasa.Tes ini diselenggarakan di SMA Negeri 3 Kupang dan SMK Negeri 1 Kupang menggunakan sistem online.
"Jangan menganggap sepele tes ini karena akan menjadi menjadi acuan bagi pemerintah ke depan dalam menentukan langkah guna menyamankan standar kompetensi guru seluruh Indonesia," ujar pria berkumis ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.