Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah Delapan Tahun Terpeleset Masuk Selokan, Tubuhnya Terbawa Hingga Sungai Brantas

Habil, bocah delapan tahun tewas setelah terpeleset ke dalam selokan di sekitar rumahnya yang mengarah langsung ke Sungai Brantas.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Bocah Delapan Tahun Terpeleset Masuk Selokan, Tubuhnya Terbawa Hingga Sungai Brantas
Surya/Sri Wahyunik
Petugas SAR mengevakuasi jenazah Habil, bocah delapan tahun yang meninggal terbawa arus di selokan depan rumahnya sampai membawanya ke kali Brantas, Sabtu (28/11/2015). 

Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM, KEDUNGKANDANG - Meninggalnya Habil Nadib Ibrahim (8), bocah asal Jalan Babadan 3 RT 2/3 Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang, Malang, seharusnya menjadi pelajaran orangtua mengawasi anaknya.

Habil tewas setelah terpeleset ke dalam selokan di sekitar rumahnya yang mengarah langsung ke Sungai Brantas, Jawa Timur, Jumat (27/11/2015) sore.

Habil ditemukan sudah meninggal telungkup di atas batu Sungai Brantas di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada Sabtu (28/11/2015) pukul 09.11 WIB.

Habil bermain di sekitar selokan depan rumah bersama teman-temannya usai mengaji sekitar pukul 16.30 WIB tapi tanpa pengawasan orangtua.

"Waktu melihat anak-anak, sudah saya minta jangan main-main di selokan karena airnya deras. Tapi anak-anak itu pindah agak jauh dari rumah orang tua Habil dan saya. Rumah kami berhadap-hadapan. Mereka kemudian bermain sekitar 50 meter dari rumah, tetap di pinggir selokan," ujar Wanto, tetangga orangtua Habil.

Sekitar pukul 17.30 WIB, ayah Habil, Budi Sulistiono, meminta anak sulungnya, Aziz, mencari adiknya karena menjelang azan Magrib belum juga pulang.

Berita Rekomendasi

Saat mencari itulah, Aziz mendapat kabar kalau adiknya terperosok ke selokan yang ketika itu airnya deras dan kedalaman air di selokan mencapai 70 sentimeter.

"Tahu-tahu kami dapat kabar kalau Habil jatuh di selokan. Katanya dia mau ambil air di selokan untuk dimasukkan ke botolnya tetapi terpeleset. Karena air selokan deras, tubuhnya terbawa air sampai ke Brantas," imbuh Wanto.

Selokan itu kering ketika kemarau tapi saat hujan deras turun penuh air terutama jika ada kiriman dari kawasan atas. Saat Habil dan teman-temannya bermain, selokan dipenuhi air dan arusnya deras.

"Hari ini sudah kering lagi karena tidak ada hujan," imbuh Wanto yang ditemui Surya di Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas