Banyak Pungli, Pedagang Stadion Utama Riau Ngadu ke Camat
'Pertama mereka uang sampah, kemudian parkir, tapi kita tidak mau. Sekarang minta uang keamanan, tapi kami berkeras,' ucapnya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Peknbaru Sari Rezki A
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Belasan pedagang yang berjualan di Stadion Utama Riau mendatangi kantor Camat Tampan.
Kedatangan mereka ini ingin meminta petunjuk kepada Camat Tampan, Syamsuir perihal pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum Pemuda Pancasila (PP).
Hal tersebut diungkapkan pedagang berinisial R.
"Pertama mereka uang sampah, kemudian parkir, tapi kita tidak mau. Sekarang minta uang keamanan, tapi kami berkeras," ucapnya kepada Tribun, Selasa (8/12/205).
"Pungutan ini baru 10 hari belakangan, kalau tidak bayar, kami tidak boleh berjualan di sana (Kawasan Stadion utama-red), pas minta mereka pakai baju loreng-loreng," lanjutnya.
Ia mengatakan, para pedagang telah meminta surat resmi pungutan tersebut.
Namun, pihak PP tidak ingin memberikan kepada pedagang.
"Kami sudah minta suratnya, apakah pungutan ini resmi apa tidak, mereka tidak mau. Pungutan awalnya Rp 5000 tetapi kami merasa berat sekarang jadi Rp 3000. Kalau sekarang penjualan sedang sepi karena sering hujan, pendapatan kami berkurang beberapa hari belakangan, ini terasa berat bagi kami," katanya.
Saat ini belasan pedagang tersebut masih berada di kantor kecamatan Tampan untuk meminta solusi kepada Camat Tampan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.