Ratusan Pegawai Minta Jajaran Direksi RS Marzoeki Mahdi Mundur
Unjuk rasa yang digelar di halaman parkir kendaraan ini, sempat ricuh dengan kedatangan perwakilan dari pihak Kementrian Kesehatan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR BARAT - Ratusan pegawai Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, menuntut jajaran direksi rumah sakit untuk mundur dari jabatannya.
Unjuk rasa yang digelar di halaman parkir kendaraan ini, sempat ricuh dengan kedatangan perwakilan dari pihak Kementrian Kesehatan.
"Maksud bapak apa nunjuk-nunjuk kami, saya yang bertanggung jawab disini," teriak seorang pegawai.
Perwakilan dari Kementrian Kesehatan ini menuding bahwa akibat dari aksi unjuk rasa ini, pelayanan di rumah sakit dihentikan.
"Pelayanan tetap jalan pak, UGD jalan, semua normal," kata pegawai.
Tak terima dengan perilaku yang dianggap sangat frontal dari pihak kemenkes tersebut, puluhan pegawai mencoba untuk menghampiri.
Ratusan pegawai RS Marzoeki Mahdi ini, menuntut agar seluruh jajaran Direksi untuk turun dari jabatan.
"Penghasilan kami dari jasa pelayanan sebelumnya sekitar Rp. 3 juta, dengan datangnya direksi baru ini malah turun jadi Rp. 2 juta," kata seorang pegawai RS Marzoeki Mahdi, Taufanudin, kepada TribunnewsBogor.com.
Penurunan penghasilan ini, dituding akibat dari menurunnya pendapatan rumah sakit.
"Tapi penghasilan orang ini tetap saja besar, kalau income itu turun yah itu kan tanggung jawab manajemen, bukan kami," katanya.