Anak Polisi Bunuh Anggota Brimob, Perburuan Kulit Harimau Hingga Erupsi Sinabung
Peristiwa pembunuhan pertama dilakukan Donald Ricardo Tampubolon, seorang anak polisi di Medan yang membunuh anggota Brimob Polda Sumatera Utara.
Penulis: Wahid Nurdin
"Padahal sebelumnya akur sekali sejak kecil anaknya kan cuma dua itu, kalau berangkat kuliah Rubini selalu diantar menggunakan sepeda sampai Sedayu sebelum naik bis ke IKIP," cerita salah seorang tetangganya Tinah, Jumat (26/2/2016).
Bukan hanya kepada kakaknya, kepada tetangganya pun Rubini berubah menjadi pendiam dan kurang bersosialisasi sepulangnya dari Palembang.
Rubini sendiri hanya beberapa bulan berada di rumahnya sebelum akhirnya pergi tanpa pamit sama sekali hingga akhirnya dikabarkan ditelantarkan di Malaysia.
5. Bromo Status Waspada (level II), Sinabung Berstatus Awas (level IV)
Status Gunung Api Bromo diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II), Jumat (26/2/2016).
Penurunan status tersebut dilakukan PVMBG berdasarkan analisis vulkanik Gunung Bromo di Jawa Timur, baik berdasarkan data visual dan instrumental yang sudah menurun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penurunan status Waspada berlaku sejak Jumat pukul 13.00 WIB.
Daerah bahaya dipersempit dari radius 2,5 km menjadi radius 1 km. Artinya masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dari puncak kawah.
PVMBG telah melaporkan penurunan status Gunung Bromo tersebut kepada BNPB dan BPBD serta unsur-unsur terkait.
"Tidak perlu ada pengungsian. Wisatawan dapat berkunjung ke Gunung Bromo, namun tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km," jelas Sutopo melalui pesan elektronik kepada Tribunnews.com.
Sementara itu, Gunung Sinabung masih berstatus Awas (level IV). Staf Pos Pemantau Gunung Sinabung, Budi, mengatakan setelah erupsi pada Kamis (25/2/2016) malam, aktivitas gunung api di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, itu masih tinggi.
Warga diminta menjauhi zona merah karena status gunung masih awas.
"Hari ini Gunung Sinabung mengalami dua kali erupsi. Erupsi pertama pukul 06.50 WIB namun tidak ada guguran awan panas. Erupsi kedua pukul 08.53 WIB ada tiga kali guguran awan panas dengan jarak luncur 30 kilometer per jam," ujar Budi saat dihubungi Tribun Medan, Jumat (26/2/2016) sore.(*)