Ratusan Warga Kediri Jadi Anggota LGBT, Wakil Walikota dan Pramuka Sepakat Menolak
Warga Kediri tergabung dalam komunitas lebian gay biseksual dan transgender (LBGT) jumlahnya mencapai ratusan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Warga Kediri tergabung dalam komunitas lebian gay biseksual dan transgender (LBGT) jumlahnya mencapai ratusan.
Malahan komunitas LGBT Kediri telah membentuk wadah organisasi.
Informasi yang dihimpun Surya.co.id, Minggu (28/2/2016), menyebutkan dari hasil pendataan secara tersembunyi, diperoleh data jumlah komunitas gay di Kediri mencapai sekitar 800 orang.
Komunitas ini beranggotakan pria usia sekolah menengah hingga dewasa.
Malahan sejak 2012 telah mendirikan kelompok komunitas yang dengan inisial GS.
Termasuk tempat mangkal komunitas GS biasa dilakukan di kawasan mall dan Cafe Bantaran Sungai Brantas.
Komunitas GS telah memiliki pengurus dan sekretariat di wilayah Mojoroto, Kota Kediri.
Mayoritas anggotanya anak-anak muda usia di bawah 24 tahun.
Kegiatan yang telah rutin dilaksanakan berupa penyuluhan kesehatan kepada anggota komunitas.
Namun komunitas gay ini secara fisik sulit dibedakan dengan orang normal.
Hal ini berbeda dengan komunitas wanita pria (waria) yang secara fisik dapat dikenali.
Sementara jumlah waria di Kediri diperkirakan mencapai 200 orang.
Kelompok ini telah memiliki pengurus dan wadah organisasi. Mayoritas anggotanya memiliki pekerjaan mapan seperti pemilik salon dan tempat rias.
Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah dalam berbagai kesempatan menolak eksistensi LGBT di Kota Kediri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.