Suku Anak Dalam Jambi Long March 1.000 KM Menuju Istana Negara
Ratusan Suku Anak Dalam (SAD) dan petani asal Jambi menggelar aksi long march untuk menuju Istana Negara Jakarta.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Ratusan Suku Anak Dalam (SAD) dan petani asal Jambi menggelar aksi long march untuk menuju Istana Negara Jakarta.
Tujuan aksi jalan 1.000 KM tersebut untuk menuntut pemerintah dalam menyelasaikan permasalahan tanah agraria yang dialami SAD dan masyarakat Jambi.
Kini ratusan SAD dan masyarakat Jambi ini tiba dan melintasi Jalan lintas timur (Jalintim) Sungai Lilin Sekayu Sumsel, Selasa (29/3/2016).
Koordinator Aksi, Joko Supriyadinata, mengatakan, kami melakukan aksi jalan sudah selama 13 hari dengan masa sebanyak 217 yang terdiri dari SAD dan masyarakat dari 4 Kabupaten di Provinsi Jambi.
"Tujuan kami melakukan aksi jalan ini, untuk meminta kepada bapak Presiden RI mengenai darurat agraria, serta meminta segeranya dibentuk dewan komite penyelesaian konflik agraria secara nasional, dan meminta kementerian kehutanan agar dapat merealisasikan apa yang menjadi tuntutan warga ini," ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya juga meminta penyelesaian terhadap surat menteri kehutuanan untuk menyelesaikan konflik secara HTR.
"Kami meminta juga, agar surat menteri pada 30 Januari 2013, penyelasai konflik pada 3 kampung diselesaikan secara HTR karena kami sudah menunggu selama dua tahun. Sedangkan pemerintah Jambi sendiri sampai saat ini mengatakan batas penyelasaian HTR sudah batasnya dan dikembalikan pada kementarian," ungkapnya.
Sementara salah satu warga yang megikuti aksi yakni, Rayana mengatakan bahwa aksi jalan kaki ini menuntut pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan atas PT yang mengambil lahan dan melakukan penggusuran. Oleh karena itu kami minta dibebaskan, karena itu hak kami.
"Tujuan kami ke istana untuk mengadukan permasalahan atas pengambilan lahan kami oleh PT dan dilakukan penggusuran, oleh karena itu kami meminta kejelesan kepada pemerintah atas permasalahan ini. Sudah banyak yang sakit atas aksi ini, kami harapkan permasalahan ini segera dapat diselesaikan," ujarnya.(Welly Hadinata)