Sedang Temani Anaknya Istirahat, Nuryani Kaget Banyak Air Masuk Rumahnya
'Semuanya 41 rumah terendam banjir, paling ujung sana yang parah, soalnya paling dekat dengan kali Ciliwung,' ujarnya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR UTARA - Nuryani (36) tidak menyangka kalau rumahnya di Kampung Bebek RT 02/10 Desa Kedung Badak, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, akan terendam banjir.
Sore itu sekitar pukul 17.30 WIB, Nuryani sedang menemani putranya yang berusia dua tahun di dalam kamar.
"Hujan kecil, belum lama hujannya juga. Tiba-tiba ada suara orang teriak-teriak, katanya hati-hati Katulampa siaga satu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (1/4/2016).
Belum lama terdengar suara tersebut, dengan cepat air masuk ke dalam rumahnya dengan deras.
"Cepat banget airnya, saya langsung lari ke rumah ibu saya di depan naikin anak saya. Soalnya ibu saya rumahnya panggung," kata dia.
Basah kuyup, ia mencoba menyelamatkan pakaian dan barang berharga yang bisa diselamatkan.
"Baju-baju langsung saya bawa ke rumah ibu, yang parah rumah adik saya di sebelah, TV sama kulkasnya kebawa air, untung masih bisa diselamatkan," kata dia.
Apalagi keluarga adiknya sedang tidak berada di rumah, sehingga tidak ada barang yang sempat diungsikan ke rumah orang tuanya.
"Sudah saja pasrah, untung barang-barangnya masih di dalam rumah meskipun sudah acak-acakan dan penuh lumpur," jelasnya.
Namun, dalam waktu sekitar satu jam banjir sudah surut, dan menyisakan kondisi rumah yang dipenuhi lumpur.
"Alhamdulillah, walaupun naiknya cepat tapi surutnya juga cepat," ujarnya.
Ia menuturkan, rumahnya memang langganan banjir, tapi ini merupakan yang terparah.
"Sebelumnya sih nggak pernah sampai setinggi ini, terus naiknya pelan-pelan. Sekarang kaget banget langsung tinggi, sudah seperti air bah," kata dia.
Ketua RW 10, Jumadi (61) mengatakan, di wilayahnya terdapat 41 rumah dari 41 Kepala Keluarga (KK) yang terdata.
"Semuanya 41 rumah terendam banjir, paling ujung sana yang parah, soalnya paling dekat dengan kali Ciliwung," ujarnya.
Biasanya, kata dia, banjir di Kampung Bebek terjadi setiap lima tahun sekali, tapi tahun ini semakin sering terjadi banjir.
"Makin ke sini makin parah banjirnya," ujarnya.(*)