Mustafa Pencari Suaka Pandai Memasak
Kekeluargaan pencari suaka nampak erat, demikian kesan pantauan Tribun Manado saat menyambangi Rumah Detensi Imigrasi Manado
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Sugiyarto
"Supaya mereka tidak bosan ada kegiatan olahraga seperti futsal, boxing, basket, voley dan olahraga lainnya," katanya.
Selain itu juga, dari pihak Departemen Sosial bersama Deteni pencari suakan melakukan aksi sosial berupa kerja bakti di greja, mesjid.
"Ada juga yang meminta bagi yang lancar berbahasa inggris mereka mengajar di panti asuhan untuk kegiatan sosial. Mereka di kawal," ujarnya.
Dikatakannya, yang mendapat kartu Repuji saat ini ada 95 orang.
Pihaknya setiap satu minggu dua kali melakukan sidak sajam di tiap blok ruangan.
"Di dalam tidak boleh menggunakan senjata tajam seperti mereka memasak selesai masak pisau-pisau itu dikumpul," katanya.
Selama pencari suaka berada di rumah Deteni semuanya disponsori oleh IOM International Organisasi Imigran dan juga dibantu oleh JRS.
Masalah kesehatan para pencari suaka, setiap hari menurut Hasrullah dokter selalu stand by di ruangan perawatan yang berada di lantai dua.
"Kalau mereka hanya sakit ringan dirawat di tempat rawat di rumah deteni, kalau parah nantinya dirujuk ke Rumah Sakit dan akan dijaga," imbuhnya. (Fer)