Sinyal Buruk dan Bahasa Jadi Kendala Komunikasi dengan Penculik
Sebelum bertemu dengan istri ABK yang disandera, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang telah melakukan mediasi bersama pihak perusahaan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Istri beberapa anak buah kapal (ABK) TB Charles yang disandera kelompok Abu Sayyaf bertemu Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di Kantor PT PP Rusianto Bersaudara.
Dalam pertemuan tersebut, Jaang ditemani istrinya.
Jaang dan perwakilan perusahaan sempat berbicara dengan kelompok Abu Sayyaf dengan bahasa Tagalog.
Salah seorang istri ABK mengaku menyerahkan seluruh proses pembebasan suaminya kepada perusahaan.
Jaang juga menyempat memberikan dukungan atas kejadian ini.
Bahkan dirinya memastikan jika telah terjadi penyanderaan terhadap warga Samarinda.
Dirinya berharap yang terbaik.
"Paling tidak ini bentuk saling menguatkan dan mendoakan bersama. Saat ini sudah ditangani perusahaan dan aparat," ungkap Jaang.
Wali Kota juga membenarkan jika saat ini sudah ada kepastian bahwa ada warga Samarinda disandera. Informasi itu didapat Jaang dari rapat koordinasi dengan manajemen PT PP Rusianto Bersaudara di Jalan Mulawarman.
"Dari hasil pertemuan tadi, ada tujuh orang yang diambil. Saat coba berkomunikasi pun, tidak bisa dipahami karena memakai bahasa Tagalog dan kondisi sinyal yang buruk," ujar Jaang.
Sebelum bertemu dengan istri ABK yang disandera, Jaang telah melakukan mediasi bersama pihak perusahaan kurang lebih dua jam lamanya.
Pertemuan dilakukan usai Jaang mendapat konfirmasi terkait upaya penyanderaan oleh sekelompok bersenjata terhadap ABK TB Charles melalui WhatsApp (WA) dari Badan Intelen Negara (BIN).
Setelah ini Jaang akan berkoordinasi dengan Pemprov dan Kementerian Dalam Negeri.
"Ada enam orang yang kembali, paling lambat besok sore kembali ke Samarinda, ini resmi ada penyandaraan, ini informasi dari pihak perusahaan. Saya hanya menyampaikan pesan ini dari pihak perusahaan," ujar Jaang.