KPU Jabar Jadikan 3 Kota Sebagai Contoh Pelaksanaan Pemilu Ramah Penyandang Disabilitas
Menurutnya, pelaksanaan untuk pemilu ramah bagi penyandang disabilitas itu sudah harus dimulai sejak pendaftaran pemilih.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat, akan menjadikan tiga kota/kabupaten yang melaksanakan pilkada serentak 2017 menjadi daerah percontohan untuk pelaksanakan pemilu ramah bagi penyandang disabilitas.
Menurutnya, pelaksanaan untuk pemilu ramah bagi penyandang disabilitas itu sudah harus dimulai sejak pendaftaran pemilih.
“Kan sekarang sudah mau pendaftaran pemilih jadi harus ada sosialiasi pendafataran pemilih khusus penyandang disabilitas,” ujar Yayat kepada Tribun di Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (22/7/2016).
Terkait dengan sosialiasi, kata Yayat, KPU kota/kabupaten yang akan melaksanakan pilkada serentak 2017 harus membuat iklan yang mudah dipahami para penyandang disabilitas. Pembuatan iklan misalnya, terutama tulisan harus menyediakan versi braile agar bisa diketahui penyandang tuna netra.
“Buat CD untuk gambar-gambar agar dipahami teman-teman penyandang disabilitas tuna grahita dna kalau iklan di televisi, harus ada penerjemah bahasa isyarat,” ujar Yayat.
Yayat menambahkan, KPU kota/kabupaten juga harus fokus jika melakukan bimbingan teknis untuk penyandang disabilitas. Menurutnya, bimbingan teknis pelaksanaan pilkada untuk setiap jenis disabiltias harus dipisahkan.
“Misalkan bimtek tuna netra. Yang dikumpulkan tuna netra saja, jangan dicampuradukan. Selama ini dicampur, saya jujur selama ini KPU Jabar bimtek dicampur dan ternyata tidak efektif,” kata Yayat.
Sekedar informasi tiga kota/kabupaten di Jawa Barat akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2017. Ketiga kota/kabupaten itu, yakni Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Bekasi. (cis)
