Pekerjaan Ayah Pemain Arema Cronus Tentara, Enggak Tahunya Gadungan
Suhartono (38), ayah kandung pemain Arema Cronus, Syaiful Indra Cahya, memanfaatkan kolom pekerjaan di KTP elektronik. Ia mengaku sebagai anggota TNI.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Aflahul Abidin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Verifikasi data dalam Kartu Tanda Penduduk elektronik masih lemah. Kolom pekerjaan di KTP elektronik bisa jadi tak sesuai kondisi pemiliknya.
Suhartono (38), ayah kandung pemain Arema Cronus, Syaiful Indra Cahya, memanfaatkan kolom pekerjaan di KTP elektronik. Ia mengaku sebagai anggota TNI.
Dalam KTP elektronik terbitan 2013 yang dijadikan barang bukti Kodim 0833 Kota Malang saat gelar perkara, Sabtu (23/7/2016), kolom pekerjaan Suhartono tertulis TNI. Padahal, ia tak bekerja di situ.
Saat mengisi data KTP elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memasukkan identitas orang berdasarkan form pengajuan.
Form itu diisi berdasar Kartu Keluarga milik pengaju. Jika isian yang tertulis dalam KK tidak sesuai, isian pada KTP elektronik juga akan tidak sesuai.
"Enggak ada. Itu bergantung permohonan. Masa kami mau cek dengan bertanya, 'mana seragamnya? Mana buktinya kalau Anda TNI'," ujar Kepala Bidang Kependudukan Dispendukcapil Kota Malang, Slamet Utomo.
Menurut Slamet, tak sesuainya pekerjaan yang tercantum dalam KTP elektronik dan KK milik Suhartono seharusnya dicek dalam struktur kepengurusan paling bawah, yakni tingkat RT dan RW.
Apabila warga mengajukan isi pekerjaan tak sesuai dengan aslinya, mestinya hal itu dikonfirmasikan sehingga isian pada KTP elektronik tidak salah pula. "Dasarnya pada blangko 101," tutur dia.
Ia mengakui verifikasi data pada KTP elektronik memang sulit. Apalagi, pada situasi pengurusan KTP elektronik masal 2011. Perubahan data di KTP elektronik bisa dilakukan apabila ada perubahan di dalam KK.