Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Pembakaran Lima Tempat Ibadah di Tanjung Balai

Di tengah mediasi, warga yang mendapat informasi lantas berkumpul di depan polsek.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Kronologis Pembakaran Lima Tempat Ibadah di Tanjung Balai
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
ILUSTRASI - Umat melihat kondisi sisa bangunan Vihara Dharma Bhakti yang terbakar di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Senin (2/3/2015). Kebakaran Vihara tertua di Jakarta ini juga menghanguskan sejumlah rumah disekitarnya, yang diduga disebabkan dari lilin yang berada di dalam vihara. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN  - Kerusuhan di Tanjung Balai, Kabupaten Asahan yang berujung pada isu SARA menyebabkan satu vihara dan empat kelenteng hangus terbakar, Jumat (29/7/2016) malam.

Persoalan bermula dari adanya keluhan seorang warga bernama Meliana (41) warga Jl Karya Kelurahan Tanjung Balai Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota, Tanjung Balai, Sumatera Utara terhadap suara azan yang dikumandangkan di Masjid Al Maksum Jl Karya.

Sebelum kericuhan meledak, Meliana mendatangi nazir masjid menyampaikan keluhan. Ia merasa terganggu dengan suara azan yang dikumandangkan pihak masjid.

"Setelah oknum tadi menyampaikan keluhan, pihak masjid kemudian mendatangi kediaman wanita bernama Meliana (setelah salat Isya). Lalu, karena timbul keributan, pihak kepala lingkungan dan kelurahan setempat yang kooperatif kemudian membawa masing-masing pihak ke polsek setempat untuk dimediasi," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, Sabtu (30/7/2016).

Di tengah mediasi, warga yang mendapat informasi lantas berkumpul di depan polsek.

Entah bagaimana, jumlah warga semakin bertambah dan bergerak ke Vihara Juanda yang berjarak sekitar 500 meter dari Jl Karya dan kemudian melakukan pengerusakan.

Berita Rekomendasi

"Dari informasi sementara, vihara di Pantai Amor terbakar. Kemudian, turut dibakar 3 unit kelenteng serta 3 unit mobil dan tiga unit sepeda motor," kata Rina.

Selain itu, sambung Rina, ratusan warga turut merusak barang-barang di dalam kelenteng Jl Sudirman.

Kemudian, di Jl Hamdoko barang di dalam kelenteng dirusak dan praktek pengobatan tinghoa dihancurkan serta satu unit motor nyaris dibakar.

Di Jl KS Tubun, massa merusak barang-barang yang ada dalam klenteng dan satu unit bangunan milik Yayasan Putra Esa di Jl Nuri. Di Jl Imam Bonjol masyarakat membakar barang-barang yang ada dalam satu vihara.

Kemudian, di Jl WR Supratman massa merusak isi bangunan yayasan sosial dan merusak 3 unit mobil. Di Jl Ahmad Yani, massa merusak pagar vihara. Serta di Jl Ade Irma, massa membakar barang-barang yang ada dalam satu unit klenteng.(ray)

Temukan harga terbaik di TribunJualBeli.com

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas