Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya Guru, Keris Harus Punya Sertifikasi

Keris pun memiliki sertifikat. Proses sertifikasi keris ini bisa dilihat di Pameran Tosan Aji Nusantara yang digelar di MX Mall, Kota Malang.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Tak Hanya Guru, Keris Harus Punya Sertifikasi
Surya/Sri Wahyunik
Pameran keris, Tosan Aji Nusantara yang digelar di MX Mall, Kota Malang. 

Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Keris pun memiliki sertifikat. Proses sertifikasi keris ini bisa dilihat di Pameran Tosan Aji Nusantara yang digelar di MX Mall, Kota Malang, hingga 17 Agustus nanti.

Sertifikasi keris dilakukan oleh sejumlah paguyuban pecinta dan pelestari tosan aji di Indonesia. Paguyuban Aji Saka Malang salah satunya. Paguyuban ini sekaligus penyelenggara pameran tersebut.

Sertifikasi keris merupakan salah satu cara pecinta tosan aji membuat tradisi tulis terkait profil tosan aji. Ketua Aji Saka Malang R Prasena Cakra Adiningrat menuturkan selama ini, cerita atau profil tentang keris hanya diceritakan secara lisan secara turun temurun.

"Umpama kakek punya keris, diwariskan ke anak, kemudian ke cucu, paling cerita tentang keris itu dilakukan secara lisan, tidak ada tulisnya. Harapannya dengan sertifikasi ini, anak cucu mengerti tentang cerita keris yang dimiliki keluarga," ujar Prasena kepada Surya, Sabtu (13/8/2016).

Sertifikasi keris itu berisi keterangan tentang bentuk (dhapur), pamor, era (tangguh), warangka (kerangka/rumah), deder (pegangan/handle), panjang bilah, juga tuah atau spirit yang ada di keris.

Seperti sebuah keris yang berbentuk carangsoka, luk 9 yang memiliki pamor wos wutah kebak yang dibuat era kerajaan Kahuripan, memiliki warangka kayu cendana wangi. Tuah atau spirit dari keris itu adalah kewibawaan, kepemimpinan, dan rezeki.

BERITA REKOMENDASI

Atau ada juga keris yang dibuat di era Singasari akhir atau awal Majapahit yang memiliki luk (lekukan) 7 dengan warangka kayu tomoho yang memiliki pamor wos wutab, dengan tuah pemikat dan kerezekian.

"Jadi generasi sekarang akan mengerti tentang keris melalui sertifikasi ini. Pameran juga sengaja kami lakukan ke mall untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat," tegas Prasena.

Dalam pameran ini, komunitas itu menargetkan 100 bilah tosan aji yang disertifikasi.

Pameran itu memamerkan ratusan tosan aji. Ada 100 bilah tosan aji yang ditempatkan di etalase untuk bisa dilihat pengunjung. 100 bilah itu merupakan tosan aji pilihan yang terdiri atas antara lain keris dan tombak. Tosan aji ini dibuat di berbagai era seperti era Singasari, Madura (kerajaan Arya Wiraraja), Majapahit, Mataram, hingga kamardikan (era kemerdekaan).

Selain itu, pameran juga diikuti oleh 42 orang yang mendirikan stand. Tosan aji yang berada di stand bisa dilepaskan jika mahar yang disebutkan disepakati.

"Kami tidak memakai istilah jual beli, tetapi mahar," lanjut Prasena. Mahar untuk tosan aji di pameran itu beragam, mulai dari Rp 300.000 hingga puluhan juta rupiah.

Prasena menunjukkan sebuah keris yang harganya mencapai Rp 60 juta. Keris itu disebut naga sapta putran luk 7 yang bertatahkan emas. Keris itu dibuat oleh seorang mpu di Madura. Keris itu merupakan replika dari naga sapta sepuh di era Paku Buwono IX dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas