Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Pernah Ditahan, Ini yang Memicu Titi Ingin Kembali ke Malaysia

Saat ditangkap Imigresen Malaysia, paspor yang dimiliki sedang dipegang pihak agen yang membawahinya.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Meski Pernah Ditahan, Ini yang Memicu Titi Ingin Kembali ke Malaysia
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Titi saat mengisahkan pengalamannya bekerja di Malaysia sesaat setelah tiba di Dinsos Kalbar, Sabtu (12/11) dini hari. Anak laki-lakinya bernama Aldi terlihat tertunduk. 

Titi mengaku masuk ke Malaysia tidak secara ilegal, namun dilengkapi dengan paspor resmi.

Nasib tak berpihak padanya, saat ditangkap Imigresen Malaysia, paspor yang dimiliki sedang dipegang pihak agen yang membawahinya.

"Ditahan agen, karena kami baru, dia cakap mau dikeluarkan Permit kerja. Saya baru satu bulan saja kerja di Malaysia sudah kena tangkap, kami ditahan selama satu bulan lima hari. Tidak dapat uang, karena kami sudah ditahan," terangnya.

Saat ditangkap, Titi mengaku saat itu sedang berada di rumah yang disediakan perusahaan tempatnya bekerja.

"Di rumah, jam 3 kami ditangkap Imigresen. Satu kamp, empat orang kami yang kena tangkap. Kami sedang tidur," ujarnya.

Menurut kisahnya, ia bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di sebuah perusahaan di Kuching, Malaysia.

Dengan upah yang dijanjikan sebesar RM 35 perhari. Namun, belum sempat mendapatkan upah sebulan bekerja, ia dan anaknya sudah keburu ditangkap pihak Imigresen Malaysia.

Berita Rekomendasi

"Belum sempat terima gaji, jadi tanggal 7 kami seharusnya terima gaji, tapi tanggal 5 sudah kena tangkap," katanya.

Jika masih diberikan izin kembali masuk ke Malaysia.

Titi mengaku masih belum jera ditangkap Imigresen, dan masih akan kembali mencari pekerjaan ke Malaysia.

"Iya, mudah-mudahan nanti masuk lagi, kalau dibiarkan kami mau masuk lagi," ucapnya.

Titi nekat ingin kembali bekerja ke Malaysia, lantaran sudah merogoh biaya lebih dari Rp 5 juta, untuk biaya ia dan anaknya dapat masuk ke Malaysia.

Sehingga, dengan uang sebanyak itu, ia merasa belum kembalinya modal yang dikeluarkan selama ini.

"Pasalnya kami baru satu bulan (bekerja di Malaysia), mana dapat tambang (ongkos) balik. Sudah lebih Rp 5 juta untuk biaya saya dengan anakku. Suami saya sudah meninggal lima tahun lalu, makanya saya bawa anak saya," jelasnya.

Walau berniat ingin kembali ke Malaysia, Titi masih belum mengetahui kapan ia benar-benar akan kembali masuk ke Malaysia.

"Iya mudah-mudahan. Nanti masuk resmi, kalau paspor yang lama sudah tidak dipakai lagi, mau bikin paspor yang baru dulu supaya bisa masuk lagi, supaya kami bisa masuk bekerja lagi," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas