711 Warga Sidoarjo Terserang DB, 24 Orang Diantaranya Meninggal
Demam berdarah (DB) masih menjadi momok di Sidoarjo. Bahkan, jumlah penderita DB mengalami peningkatan 20 persen dari 2015 lalu.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Demam berdarah (DB) masih menjadi momok di Sidoarjo. Bahkan, jumlah penderita DB mengalami peningkatan 20 persen dari 2015 lalu.
Humas RSUD Sidoarjo, Ahmad Zainuri, mengatakan, pada 2015 lalu terdapat 617 pasien penderita DB.
"Hingga mendekati akhir tahun 2016 ini sudah mencapai 711 pasien. Pasien penyakit DB ini menjadi yang terbanyak," kata Zainuri, Selasa (22/11/2016).
Zainuri menuturkan pada 2015 lalu ada 21 pasien DB yang meninggal dunia. Hingga Oktober 2016 ini, lanjutnya, sudah ada 24 pasien DB yang meninggal dunia, baik pasien anak maupun dewasa.
Kendati banyak menangani pasien DB, Zainuri menyatakan masih bisa menampung para pasien tersebut. RSUD, jelasnya, belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap DB ini.
"Masih bisa dikontrol. Kabanyakan pasien yang meninggal karena terlambat membawa ke rumah sakit. Yang cepat teridentifikasi, bisa kami tangani," sambungnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, dr Edi Tamat Susanto, menambahkan peningkatan jumlah pasien DB saat ini masih bisa ditangani sejumlah RS di Sidoarjo. Dengan kondisi saat ini, lanjutnya, penyakit DB belum dikatakan sebagai KLB.
"Belum KLB. Kami pun terus berkoordinasi dengan sejumlah RS untuk penanganan pasien," imbuh Edi.
Edi memaparkan faktor lingkungan menjadi penyebab utama menyebarnya nyamuk DB, yakni aedes aegypti. Edi mengimbau warga Kota Delta harus semakin intens mengawasi lingkungannya, terutama tempat yang bisa menjadi sarana penyebaran nyamuk DB.
Pihaknya tetap melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk, fogging, dan menyiapkan sarana di RS-RS. Namun menurutnya, hal-hal itu akan sia-sia belaka jika warga tak ambil bagian untuk memberantas sarang nyamuk tersebut.
"Masyarakat juga harus peduli dengan sekitarnya. Genangan air yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk harus dibersihkan. Itu saja dilakukan kami prediksi sudah bisa menurunkan statistik penderita DB ke depannya," paparnya.
Edi menyatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan sejumlah RS terkait jumlah pasien DB. Edi menegaskan RS swasta dan RSUD Sidoarjo masih bisa menampung jumlah pasien DB.
"Terkait jumlah kamar dan perawat hingga dokter masih mencukupi," ucapnya.