Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Rp 120 Juta di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero Raib Digasak Pencuri

Uang sejumlah Rp 120 juta (versi laporan polisi) yang disimpan di dalam brankas raib setelah brankas dibuka paksa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Uang Rp 120 Juta di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero Raib Digasak Pencuri
ISTIMEWA
istimewa 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Gerombolan pencuri diduga beraksi di Gedung Sekretariat Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero di Dusun Poma, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, 9 Km arah barat Kota Maumere, Rabu (23/11/2016) dini hari.

Uang sejumlah Rp 120 juta (versi laporan polisi) yang disimpan di dalam brankas raib setelah brankas dibuka paksa.

Wakil Ketua I STFK Ledalero, Pater Otto Gusti SVD mengatakan, jumlah uang tunai yang diketahuinya Rp 75 juta dan sisanya tak diketahui jumlahnya adalah setoran dari para mahasiswa.

Uang Rp 75 juta, kata Pater Gusti akan digunakan membeli pipa perbaikan air, ruas jalan dan kebutuhan lain.

"Mungkin besok atau lusa saya sudah bisa tahu jumlah riilnya," kata Pater Gusti, dihubungi Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Rabu (23/11/2016) siang.

Pengamatan Pos Kupang, Rabu pukul 14.00 Wita, menemukan jendela kaca di sebelah timur di ruang okumentasi/prestasi terletak di lantai satu dicongkel untuk membuka gerendel.

BERITA TERKAIT

Selanjutnya terali besi dibuka bagian bawahnya, kemungkinan didorong untuk masuk ke dalam ruangan itu.

Selanjutnya kawanan pencuri berjalan sekitar 20-an meter menuju ruang bagian keuangan terletak di sebelah barat. Gagang pintu tanam dicongkel, kemudian mereka masuk ke ruangan itu.

Brankas terletak ke sudut ruangan dibuka paksa diduga menggunakan besi. Pintu brankas rusak parah. Uang tersimpan di dalam brankas dikuras habis, tak sisa satu lembar pun.

Setelah mendapatkan hasilnya, kawanan mencuri keluar tak lagi melalui jendela ketika mereka masuk. Namun lewat pintu samping di bagian barat lantai satu.

Pater Gusti menduga, pencurian uang pertama kali menimpa lembaga pendidikan tinggi para imam dilakukan tengah malam ketika seluruh kawasan itu telah sepi.

Pater Gusti tak bisa memastikan apakah satuan pengamanan berada di depan gerbang masuk STFK sedang jaga atau tidur.

"Saya minta polisi bekerja profesional mengungkap pencurian ini secepatnya. Polisi sudah melakukan reformasi internal sehingga saya harapkan mereka bekerja sungguh-sungguh," kata Pater Gusti.

Manurut Pater Gusti, penyimpanan uang sejumlah yang hilang itu karena untuk kebutuhan rumah tangga. Selama ini mereka selalu menyimpan uang di bank.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Sikka, Ipda Margono mengatakan, pencurian dilaporkan sekitar pukul 07.30 Wita ke Polsek Nita, setelah karyawan yang datang ke gedung itu menyaksikan gagang pintu telah dirusak dan brankas dijebol.

Uang raib dari brankas itu sejumlah Rp 120 juta. Pencurian itu berlangsung ketika keadaan telah sepi, penjaga keamanan juga telah tidur.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas