Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satpam Sebuah Bank Tewas Gantung Diri Diduga Terkait Utang

I Made Polos Diantara (45) ditemukan di sebuah kantor pembantu sebuah bank di Jalan Mertanadi Ruko Sunset Jaya Link Abian Base Kuta Badung.

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Satpam Sebuah Bank Tewas Gantung Diri Diduga Terkait Utang
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang satpam atau petugas keamanan di sebuah bank daerah Kuta Badung, Bali ditemukan tewas.

I Made Polos Diantara (45) ditemukan di sebuah kantor pembantu sebuah bank di Jalan Mertanadi Ruko Sunset Jaya Link Abian Base Kuta Badung.

Diduga korban mengakhiri hidupnya karena persoalan utang piutang.

Kapolsek Kuta Kompol Wayan Sumara mengatakan, dari pemeriksaan saksi-saksi kemungkinan besar korban melakukan aksi itu dikarenakan persoalan utang piutang yang membelitnya.

Karena tidak ada jalan keluar, sehingga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

"Diduga permasalahan utang piutang yang membuat korban melakukan gantung diri," jelas Sumara, Minggu (18/12/2016).

Peristiwa itu terjadi Sabtu (17/12/2016) sekitar pukul 20.00 Wita.

BERITA REKOMENDASI

Saksi mata mengatakan, pukul 20.30 Wita pintu kantor keadaannya terkunci dari dalam.

Sedangkan korban digedor-gedor dan ditelepon tidak diangkat. Kemudian dua orang saksi berusaha membuka paksa pintu dengan menggunakan obeng dan tang.

Setelah berhasil pintu dibuka dua orang saksi menghidupkan lampu ruangan. Kemudian saksi berusaha mencari keberadaan korban.

"Korban ditemukan tergantung pada terali besi di tembok belakang ruang genset, akhirnya saksi melapor kepada kami," ucapnya.

Seorang saksi bernama Tri Pena kepada polisi mengaku, sebelumnya korban pernah curhat terkait permasalahan keuangan, karena korban sebelumnya pernah ikut bisnis investasi Valas sebesar Rp 750 juta.


Namun sekitar tiga bulan terakhir korban tidak mendapat pembayaran dari hasil investasi tersebut. Nahasnya, uang yang diinvestasikan dari hasil pinjaman bank dengan jaminan 4 buah sertifikat tanah.

Sehingga pihak bank selalu menagih pembayaran kepada korban.

Bahkan sekitar tiga hari sebelumnya korban sempat mengatakan kepada saksi akan menjual kos-kosannya yang di Suwung Batan Kendal untuk pelunasan utang di bank.

"Malam itu jenazah korban langsung dirujuk ke kamar jenazah RSUP Sanglah menggunakan mobil ambulance PMI untuk dilakukan autopsi," katanya. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas