Veteran Jabar Ajak Generasi Muda Perangi Narkoba dan Radikalisme
Veteran Jabar merayakan hari jadi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ke-60 di lapangan Monumen Perjuangan (Monju), Jalan Dipatiukur.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Veteran Jabar merayakan hari jadi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ke-60 di lapangan Monumen Perjuangan (Monju), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (10/1/2017).
Perayaan yang dilakukan sederhana itu diikuti sekitar 600 veteran Jabar.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) sejumlah rangkaian kegiatan meramaikan perayaan LVRI ke-60 di Jabar.
Satu di antaranya menanamkan semangat nilai juang kepada generasi penerus.
Sejumlah komunitas klub motor dan Pramuka hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua DPC LVRI Kota Bandung, Patmo mengatakan, penanaman semangat nilai juang kepada generasi penerus menjadi fokus utama LVRI Jabar pada hari jadinya yang ke-60.
Sebab LVRI Jabar prihatin dengan kondisi dan situasi generasi penerus saat ini.
"Sekarang ada pergerakan istilahnya radikalisme, atau gerakan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Selain itu juga bahaya laten narkoba yang sudah sangat membahayakan. Kami ajak mereka untuk memerangi hal tersebut," kata Patmo di sela-sela perayaan LVRI.
Dikatakan Patmo, munculnya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila saat ini bisa merusak keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Maka dari itu, kata dia, LVRI wajib mengingatkan generasi penerus untuk tidak meninggalkan ideologi bangsa Indonesia tersebut.
"Kami sebagai veteran akan terus memperjuangkan ideologi Pancasila yang sudah ada sejak dulu. Bangsa kita jangan sampai meninggalkan ideologi Pancasila," kata Patmo.
LVRI, kata Patmo, juga mengajak generasi penerus untuk memberantas peredaran narkoba yang kini makin marak. Narkoba, kata dia, sudah menyasar semua kalangan dan usia sehingga peredarannya patut diwaspadai.
Sebab narkoba merusak masa depan bangsa yang ingin maju.
"Narkoba saat ini mudah diselundupkan dari luar, jangan sampai anak-anak kita itu konsumsi narkoba. Makanya kita harus arahkan gerakan apa untuk anak muda terhindar dari narkoba," kata Patmo.
Terkait dengan adanya plesetan Pancasila menjadi Pancagila yang dilakukan militer Australia, kata Patmo, mendukung sikap pemerintah meski awalnya geram dan sakit hati.
Namun masyarakat Indonesia tetap harus waspada terhadap upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah bangsa.
"NKRI itu sudah harga mati," kata Patmo. (cis)