Tak Yakin Saleh Membunuh Rafika, Keluarga: Kenapa Disiksa Dulu Baru Dipaksa Mengaku?
Keluarga Saleh, terduga pelaku pembunuhan Rafika, alumni Farmasi UIT Makassar, mengaku tidak yakin jika Saleh melakukan pembunuhan.
Editor: Dewi Agustina
Untuk saat ini, menurut Ramli, kondisi Saleh saat memprihatinkan.
"Tadi malam saudara ketemu, katanya saat ini sudah ada sedikit perubahan lukanya, karena sebelumnya itu kepalanya lembek disiksa sama polisi," ungkap Ramli.
Pihak keluarganya pun mengaku masih membicarakan soal penyiksaan yang dialami Saleh.
Motif Pelaku
Terungkap, motif Saleh membunuh Rafika hanya karena ingin mencuri handphone korban.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani usai rekonstruksi, menjelaskan jika pelaku mengikuti korban ketika pulang ke rumah.
"Jadi sekira pukul 23.00 Wita, korban pulang. Ternyata pelaku mengikuti korban sampai masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Begitu di dalam rumah, korban tidak menutup pintu sehingga pelaku dengan mudah masuk.
"Korban ini mau ganti baju. Tapi tiba-tiba pergoki si Saleh mau ambil handphone yang disimpan di meja. Korban ini kejar karena ketahuan dia hantamkan kepala pelaku ke tembok, setelah pingsan dia pukul lagi. Baru dia ambil pisau tusuk lehernya dan gorok," kata dia.
Setelah tewas, Saleh sempat merenung di kamar korban sambil merokok.
Dia lalu mencuci pisau yang digunakan membunuh dan membuangnya ke atas jendela belakang kamar korban, beserta obeng yang akan ia ambil.
Namun karena ada darah, akhirnya ikut dibuang dengan pisau.
Pelaku lalu menutup jasad korban dengan sarung, lalu keluar melalui pintu depan.
Saleh sempat menurunkan saklar lampu yang ada di samping. Lalu kembali ke pos yang berada di samping rumah korban.