Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Yakin Saleh Membunuh Rafika, Keluarga: Kenapa Disiksa Dulu Baru Dipaksa Mengaku?

Keluarga Saleh, terduga pelaku pembunuhan Rafika, alumni Farmasi UIT Makassar, mengaku tidak yakin jika Saleh melakukan pembunuhan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Yakin Saleh Membunuh Rafika, Keluarga: Kenapa Disiksa Dulu Baru Dipaksa Mengaku?
Tribun Timur
Keluarga dan kerabat Saleh ditemui di rumah Saleh di Kampung Lembang Loe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (21/1/2017) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Keluarga Saleh, terduga pelaku pembunuhan Rafika, alumni Farmasi UIT Makassar, mengaku tidak yakin jika Saleh melakukan pembunuhan.

Hal itu diungkap saudara Saleh, Nursiah (28) saat ditemui di rumah Saleh di Kampung Lembang Loe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (21/1/2017) pagi.

"Kita sekeluarga tidak yakin kalau Saleh yang melakukan itu, karena baik orangnya, kita 8 bersaudara tidak pernah terlibat cekcok," kata Nursiah.

Saleh yang dikenal humoris, menurut Nursiah tidak pernah terlibat cekcok atau pertengkaran dengan kerabat atau tetangganya.

"Orang suka bercanda kasihan, sering ngumpul-ngumpul sama keluarga, tetangga, tanya sama semua satu Lembang Loeini kalau ada cerita jeleknya," ujar Nursia.

Sementara, saudara Saleh yang saat ini berada di Gowa, Ramli, melalui sambungan telepon mengaku mencium adanya keganjilan penetapan Saleh sebagai tersangka.

"Sebenarnya kami dari pihak keluarga tidak terima, ada keganjilan, kenapa disiksa dulu sedemikian rupa baru dipaksa mengaku," kata Ramli.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, ada kesan Saleh dipaksakan untuk dijadikan tersangka dalam kasus yang merenggut nyawa calon apoteker itu.

Saleh (kanan), personel satuan pengamanan kompleks perumahan Yusuf Bauty Garden, Jl Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi tersangka kasus pembunuhan Rafika Hasanuddin (21). Dia mengaku nekat menghabisi nyawa gadis calon apoteker itu karena ingin mencuri phablet merek Himax M1 Y13 sehrga Rp 1,5 jutaan milik korban. Rafika ditemukan tewas di rumahnya di perumahan Yusuf Bauty Garden, Senin (16/1/2017), malam. Pertama kali dilaporkan tersangka.
Saleh (kanan), personel satuan pengamanan kompleks perumahan Yusuf Bauty Garden, Jl Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi tersangka kasus pembunuhan Rafika Hasanuddin (21). Dia mengaku nekat menghabisi nyawa gadis calon apoteker itu karena ingin mencuri phablet merek Himax M1 Y13 sehrga Rp 1,5 jutaan milik korban. Rafika ditemukan tewas di rumahnya di perumahan Yusuf Bauty Garden, Senin (16/1/2017), malam. Pertama kali dilaporkan tersangka.

"Saya sendiri dipanggil oleh pihak Reserse Polda itu hari untuk membujuk Saleh, tapi saya tidak sanggup lihat adek ku disiksa seperti itu, jadi saya tidak sempat bicara," kata Ramli sambil meneteskan air mata.

"Jadi saya panggil saudara satu atas nama Kahar untuk ketemu Saleh, tapi Kahar mengaku dibilang ke Saleh kalau memang kamu pelakunya akui, tapi kalau bukan jangan kamu akui biar diapain juga," ujar Ramli.

Keluarga Saleh begitu yakin bahwa Rafika terbunuh bukan di tangan Saleh.

Pasalnya, menurut Ramli, Saleh dikenal ramah dan baik oleh warga di BTN Bauty.

Warga disana tidak ada yang percaya, bahkan ketua RT nya juga tidak percaya kalau Saleh yang membunuh," ungkap Ramli.

Baca: Rafika Dibunuh Satpam Perumahan karena Coba Ambil Kembali Ponselnya yang Dicuri

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas