Cerita Seram dari Jembatan Bekacak Sebelum Hanyutnya Sejoli asal Malang
Cerita soal banyak pengguna jembatan yang hanyut diterjang derasnya arus Sungai Kedunglarangan bukan hanya sekali dua kali melainkan sudah berulang
Editor: Sugiyarto
KRONOLOGI:
1. Selasa (24/1/2017) , Wahyudi (25) warga Klayatan, Kecamatan Sukun, Malang dan kekasihnya Felansia Indriani (221) warga Desa Kalitelo, Kecamatan Donomulyo, Malang pergi ke Lumajang.
2. Mereka berdua ke Lumajang itu untuk pergi ke rumah dosen Felansia di sebuah akademi perawat di Pandaan yang tinggal di Lumajang.
Tujuannya adalah untuk bimbingan skripsi. Mereka tak sendiri, melainkan bersama tiga pasangan lainnya. Total rombongan adalah empat sepeda motor dan delapan orang.
3. Usai dari Lumajang, mereka ini pulang ke Pandaan. Di tengah jalan, pasangan Wahyudi dan Felansia ini berpisah dengan tiga teman lainnya.
4. Alhasil, Wahyudi dan Felansia ini harus pulang sendiri. Mereka tidak terlalu hafal dengan jalanan di Pasuruan.
5. Mereka melintas di wilayah Rembang, hingga masuk jalan Oro-oro Ombo Kulon. Mereka pun mengarah ke Bekacak, Kelurahan Kolursari, Kecamatan Bangil.
6. Sampai di jembatan bekacak, mereka menyebrang ke jembatan Bekacak yang menghubungkan antara desa setempat dengan Dusun Tamanan, Desa Oro – oro OmboKulon, Kecamatan Rembang,
7. Awalnya, mereka tak melihat ada air pasang. Saat di tengah - tengah jembatan, air di Sungai Kedunglarangan ini mendadak pasang.
8. Seketika itu, keduanya diterjang derasnya air banjir itu. Keduanya hanyut bersama sepeda motor Yamaha Vixion yang dikemudikan Wahyudi
9. Wahyudi berhasil selamat karena ia bisa berenang. Ia berpegang pada pohon yang ada di dekat sungai ini. Sedangkan kekasihnya, Falensia belum ditemukan hingga saat ini.