Mayat Bayi Penuh Sayatan, Nenek Pelaku: Saya Lihat Dia Jongkok di kebun
Kanit Reskrim Polsek Tuntang, Ipda Ali, menunjukkan pisau yang digunakan SU, diduga pelaku pembunuhan bayi kandungnya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kanit Reskrim Polsek Tuntang, Ipda Ali, menunjukkan pisau yang digunakan SU, diduga pelaku pembunuhan bayi kandungnya.
"Ini pisau untuk memutus tali pusar bayi. Itu menurut pengakuan si pelaku. Kami belum tahu pisau itu apakah juga digunakan untuk menyayat tubuh si bayi," kata Ali kepada Tribun Jateng di Polsek Tuntang, Kamis (26/1/2017) petang.
Selain pisau, barang bukti lain ada selimut berlumuran darah dan sebuah ponsel. SU tercatat sebagai siswi sekolah menengah kejuruan di Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Baca: Siswi SMK Asal Tuntang Tega Habisi Bayinya Masih Berstatus Saksi
Menurut Ali, SU mengakui telah melahirkan bayi laki-laki di kamar mandi rumahnya pada Rabu (25/1/2017) pukul 18.30 WIB.
"Kemudian menggendong bayi itu ke dapur. Dia mengambil pisau untuk memotong ari-ari. Setelah ari-ari dipotong, bayi itu ditinggal di belakang rumah," terang Ali.
Dalam kondisi pendarahan SU kembali masuk ke rumah. Sang nenek menolong untuk membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga dan SU dirawat di ruang Flamboyan.
Tak Tahu Cucunya Hamil
Nenek pelaku pembunuhan bayi, Siti Asliyah (60), terisak-isak di halaman Polsek Tuntang, Kamis (26/1/2017) petang.
Perempuan berhijab itu hadir memenuhi panggilan petugas polsek untuk memaparkan keterangan pembunuhan bayi tak berdosa itu.
"Saya tidak tahu kalau cucu saya hamil. Perutnya tidak membesar seperti orang hamil," ujar Aisyah sambil tersedu.
Saat kejadian, Aisyah curiga saat melihat banyak darah di kamar mandi. Ia pun memanggil SU, cucunya yang tinggal serumah.
Aisyah menanyakan adanya ceceran darah di kamar mandi kepada SU dan ia mengaku sisa menstruasinya.
"Setelah saya tanya, lalu dia pergi ke belakang rumah. Saya lihat ia jongkok di kebun. Saya hampiri dan lihat sudah banyak darah di pahanya," terang Aisyah.