Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelatih Bali United Syok, Para Pemainnya Panik, Keluar Rumah Hanya Kenakan Handuk

Pelatih Bali United Hans Peter Schaller mengaku syok dan ketakutan sehingga lari terbirit-birit keluar rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelatih Bali United Syok, Para Pemainnya Panik, Keluar Rumah Hanya Kenakan Handuk
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Gempa 6,5 SR Guncang Bangli, Bagian atas Candi Bentar Pura Kehen Rubuh. TRIBUN BALI/MUHAMMAD FREDEY MERCURY 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gempa berkekuatan 5,7 SR (sebelumnya dirilis BMKG 6,4 SR--red) yang mengguncang wilayah Bali, Rabu (22/3/2017) pagi tak hanya membuat kepanikan bagi warga.

Pelatih Bali United Hans Peter Schaller mengaku syok dan ketakutan sehingga lari terbirit-birit keluar rumah.

"Ini bukan gempa pertama kali yang saya rasakan, tapi perlu diingat gempa tadi pagi ini merupakan gempa sangat kuat dan panjang. Saya pun lari keluar dari rumah," ucap Hans Peter Schaller seusai melatih timnya di Lapangan Banteng, Seminyak, Rabu.

Mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut mengaku gempa kali ini membuat dinding rumahnya bergetar.

"Saya sangat ketakutan karena dinding rumah bergetar. Meski ini bukan gempa pertama yang saya alami, tapi kali ini sangat kuat," katanya.

Begitu pula Kapten Bali United, Fadil Sausu, yang tinggal di mes Jalan Pararaton, Kuta. Guncangan gempa yang terasa keras, membuat para pemain lari keluar ke jalanan.

"Tadi teman-teman di mes lari ke jalan semua. Ada yang dari kamar mandi langsung lari keluar semua. Karena keras sekali gempanya," ucap Fadil.

BERITA REKOMENDASI

Fadil menambahkan, beberapa pemain juga ada yang lari keluar sambil mengenakan handuk karena saking paniknya.

Gempa juga membuat sejumlah orang mengalami luka-luka.

Haji Rizal Yasri (55), asal Lombok, seorang korban, mengalami luka menganga di bagian lutut karena terjatuh saat menyelamatkan diri.

Pria yang tinggal di rumah berlantai tiga, Jalan Anyelir 12 Nomor 9, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, berusaha menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.

Haji Rizal harus menjalani operasi karena retak di tempurung lutut.


"Saat terjadi gempa saya langsung bangun, terdengar suara anak teriak di kamar mandi. Saya langsung ambil di lantai dua, saat melewati tangga rumah terpeleset hingga mengalami luka," katanya.

Ia tidak ingat persis seperti apa dirinya terjatuh. Untungnya sang anak, Surya tidak mengalami luka ketika jatuh bersama orangtuanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas