Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akibat Aktivitas Tambang Batu Bara, Satu Rumah di Samarinda Ambruk

Suhermin dan keluarganya terbangun dari tidur, pasalnya rumah yang terdapat disebelah rumahnya tiba-tiba ambruk perlahan-lahan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Akibat Aktivitas Tambang Batu Bara, Satu Rumah di Samarinda Ambruk
tribunkaltim.co/ Christoper D
Karyawan perusahaan tambang batu bara membongkar habisa rumah milik Eko Prawoto dengan alat berat, Kamis (30/3/2017 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Chrostoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Suhermin (38) mendadak langsung meninggalkan rumahnya, yang terdapat di jalan Kalan Luas RT 17, Mugirejo, kendati saat itu jam masih menunjukann pukul 03.00 wita dini hari, Kamis (30/3/2017).

Bukan tanpa alasan Suhermin dan keluarganya terbangun dari tidur, pasalnya rumah yang terdapat disebelah rumahnya tiba-tiba ambruk perlahan-lahan.

Rumah yang ambruk itu sendiri merupakan rumah keluarganya atas nama Eko Prawoto (44).

Dari pengakuan Suhermin, ambruknya rumah Eko diduga lebih disebabkan karena aktivitas pertambangan yang berada di belakang rumah tersebut, dan rumahnya, jaraknya pun sangat dekat, yakni hanya sekitar 2 meter saja dari aktivitas pertambangan.

"Setiap malam memang ada aktivitas di belakang rumah, memang belakang rumah kami ini tambang batu bara, jaraknya sangat dekat, di belakang itu ada lubang besar," ungkapnya, Kamis (30/3/2017).

"Dan, malam itu, saya dengar suara bangunan ambruk, disertai dengan pecahnya kaca-kaca. Cukup nyaring suaranya, sampai semua bangun tidur," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan, saat ini rumah yang ditempatinya juga mengalami dampak dari aktvitas tambang itu, tampak beberapa bagian rumah Suhermin retak-retak.

Sedangkan, rumah Eko, mulai sekitar pukul 10.00 wita tadi, telah dibongkar dengan alat berat milik perusahaan tambang.

"Untuk jaga-jaga saja, untuk keselamatan keluarga, saya putuskan untuk pindah saja. Sudah ada pembicaraan kalau perusahaan tambang yang bayarkan sewa rumah nanti," ungkapnya.

Lalu, akibat getaran dari aktivitas pertambangan itu juga menyebabkan terjadinya retakan disekitar jalanan, yang jaraknya hanya sekitar 8 meter saja dari lokasi tambang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas