Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Gantung Diri Dayat Tulis Surat Untuk Ibunda

Nindap menambahkan bahwa semasa hidupnya tidak pernah mendengar keluhan atau masalah yang terjadi dari mulut Dayat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sebelum Gantung Diri Dayat Tulis Surat Untuk Ibunda
bangkapos.com/Evan Saputra
Dayat, warga Sukadamai , Kecamatan Toboali ditemukan gantung diri, Jumat (31/3/2017) pagi 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Dayat (23), warga jalan Payak Ubi, Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan ditemukan meninggal dunia. Ia diduga gantung diri di dalam rumahnya, Jumat (31/3/2017) pagi.

Kakak sepupu Dayat, Nindap (40) yang bersama tukang ojek melihat adik sesepupunya itu pertama kali, melihat posisi korban tergantung di dalam ruang tengah rumahnya.

"Ia tinggal sendiri, hari harinya ia menjaga parkir, jual buah, jual kelapa, di pasar Sukadamai, tetapi sudah dua hari ini ia tidak bekerja,"jelas Nindap kepada bangkapos.com, Jumat (31/3/2017)

Nindap menambahkan bahwa semasa hidupnya tidak pernah mendengar keluhan atau masalah yang terjadi dari mulut Dayat.

"Ia tidak ada mengeluh, dia tidak pernah bercerita, tetapi dia orangnya baik, sering kasian dengan aku, sering mengasi duit ke anak aku, sekarang juga aku jualan es di dekat tempat parkirnya,"lanjutnya

Lebih jauh, Nindap menjelaskan bahwa Dayat merupakan anak ke lima dari enam bersaudara, ia sudah 10 tahun hidup sendiri di Sukadami.

BERITA TERKAIT

"Ia tinggal sendiri, sudah kurang lebih sepuluh tahun, ia orangnya tidak pernah bercerita, ketika melihatnya tadi pagi, aku sedih mau pinsan,"ujarnya

Di dalam rumah Dayat ditemukan sepucuk surat yang menceritakan mengenai kegelisahan hati Dayat yang ditinggalkan oleh ibunya dan mengenai kondisi ayahnya yang sedang sakit, begini isi suratnya:

"Mak, bak maaf ke aku men hari ini jalan aku pilih mak, soalnye percuma mak, bak aku begawe siang malam men kebahagian aku dak seperti wong wong lain, aku dak perlu mak harte yang banyak tapi kumpul dengan aku, aku sayang, aku rindu, aku kangen dengan kau mak, siang malam aku ngenang ke kau,miker ke kau mak, tapi ape semuanya dak berarti, ngape dulu dulu selalu nyala ke aku mak selalu aku salah mak, ape aku ini pernah ngelantar ke mak, aku sayang ke mak, maaf ke aku mak, bak aku minta maaf men aku harus pergi untuk selame dan juga maaf ke aku harus ninggal ke kau di saat kau sedang sakit, bak aku sayang,"

Terpisah, Ketua RT setempat Thomas mengatakan bahwa selama ini Dayat hanya tinggal sendiri di rumahnya, ibu dan ayahnya telah lama berpisah.

"Ia tinggal disitu sudah bertahun tahun, namun ia tinggal sendiri sudah lima bulan ini, ayahnya saat ini sedang sakit struk sudah dua tahun ini, tinggalnya dengan saudaranya di Sukadamai, sementara ibunya telah berpisah dengan ayahnya, dan sekarang berada di Palembang,"jelas Thomas kepada bangkapos.com, Jumat (31/3/2017)

Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Payak Ubi, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, ditemukan tergantung dengan posisi leher terikat tali di dalam kediamanya, Jumat (31/3/2017) pagi.

Dimana pria bujang yang tinggal sendiri di sebuah rumah berdindinkan papan itu, pertama kali di temukan oleh tukang ojek, yang saat itu sedang mengantarkan kaka sepupu korban.

Dari lubang kecil di dinding rumah, Komar melihat Dayat sudah tak bernyawa tergantung di ruang tengah kediamanya.

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas