Satroni Rumah Wanita Bersuami, Pejabat PNS Ini Dicopot
ekretaris Kota (Sekkot) Metro Nasir AT mengatakan, dari hasil pemeriksaan Inspektorat yang dilanjutkan dengan rapat bersama Tim Baperjaka
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, METRO -- Wali Kota Metro Pairin mengambil tindakan tegas atas perilaku Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Broto Sasono yang bertandang ke rumah seorang wanita yang telah bersuami pada tengah malam.
Pemkot Metro langsung mencopot Broto dari jabatan Kabag Kesra.
Sekretaris Kota (Sekkot) Metro Nasir AT mengatakan, dari hasil pemeriksaan Inspektorat yang dilanjutkan dengan rapat bersama Tim Baperjakat, diputuskan Broto dicopot dari jabatannya.
"Hasil pemeriksaan, tindakan yang dilakukan bersangkutan itu tidak layak. Mampir di tempat perempuan bersuami pada malam hari, tanpa ada yang lain. Ini menyangkut moral," terangnya, Kamis (8/6).
Broto Sasono digerebek warga di rumah kontrakan SM, wanita bersuami yang telah memiliki dua anak, di Jalan Tabuhan, Banjarsari, Metro Utara, Sabtu (3/6), sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Metro Herjuno menerangkan, keputusan tersebut sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Aparatur Negeri Sipil (ASN) dan Perwali Nomor 23 Tahun 2012.
"Itu kemarin sudah keluar SK-nya. Jadi yang bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai Kabag Kesra. Saat ini, posisi tersebut diisi dengan Asisten I Ridwan sebagai pelaksana tugas (plt). Status yang bersangkutan (Broto) sementara non-job," tukasnya.
Sementara Inspektur Kota Metro Jihad Helmi mengatakan, keputusan terhadap Broto Sasono telah berdasarkan hasil rapat.
Dan terbukti melakukan pelanggaran, sehingga telah dinonaktifkan untuk sementara.
"Dari hasil pemeriksaan memang yang bersangkutan terbukti melanggar, dan sanksi pelanggarannya berat. Itu berupa pencopotan jabatan yang diputuskan oleh Bapak Wali Kota," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun Tribun, penggerebekan Broto di rumah SM berlangsung dramatis. Warga yang mengetahui Broto mendatangi rumah SM tengah malam, melakuan pengintaian.
Karena lama tak kunjung pulang, warga yang telah ramai berkumpul mengetuk rumah kontrakan SM.
"Warga sudah ramai, akhirnya baik-baiklah kita ketok dulu, yang buka pintunya SM. Pas ditanya ada laki-laki atau nggak yang masuk, awalnya nggak ngaku. Karena penasaran, digeledah ketemulah laki-laki ini lagi tiduran di kamar," ujar Reza, seorang warga setempat, Minggu (4/6).
Sementara Ketua RT 05 Edy Saputra menjelaskan, Broto diketahui warga datang bertamu sejak pukul 23.30 WIB.
"Ngakunya sih main, tapi kok pintu ditutup, motor langsung dimasukin. Pas di dalam kami lihat lagi duduk. Ini katanya sudah sering ke sini ternyata," bebernya.
Begitu kasus dugaan asusila Broto mencuat, Inspektorat Metro langsung membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan.
Selasa (6/6) lalu, Broto dipanggil dan dimintai keterangan oleh tim yang berjumlah enam orang.
Menurut Inspektur Kota Metro, Jihad Helmi, pemeriksaan dilakukan untuk memperkuat akurasi data yang telah dihimpun Inspektorat.
Selain itu, Inspektorat juga memanggil Ketua RT 05 Edy Saputra dan dari kepolisian. (Indra)