Cinta Suci Wiwit Dibawa ke Liang Kubur, Tapi Begini Kejamnya Calon Suami
Pelarian Azz Martinus alis Asworo (32), pembunuh tunggal calon istrinya, Chatarina Wiedyawati alias Wiwit (30), berakhir sudah.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pelarian Azz Martinus alis Asworo (32), pembunuh tunggal calon istrinya, Chatarina Wiedyawati alias Wiwit (30), berakhir sudah.
Tim Rimau Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap Asworo di kosan belakang Mall Kartini Lampung, Senin (12/6/2017). Di kosan tersebut ia sedang bersama seorang wanita diduga pacar barunya.
Tim Rimau Polda Sumsel pimpinan Kasubdit 3 AKBP Erwin bersama Kanit I Kompol Antoni Adhi melakukan penyelidikan dan berkerjasama dengan Polda Lampung. Asworo dicari-cari sejak 11 Mei setelah polisi menemukam mayat Wiwit di semak-semak di Sukarame.
Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto dikonfirmasi terkait tertangkapnya Asworo mengatakan, kasus pembunuhan terhadap Wiwit termasuk sadis dan menjadi perhatiannya.
Baca: Cerita Bengis Asworo, Hidup Bersama Wanita Lain Usai Membunuh Calon Istrinya
"Seminggu dua kali saya langsung memimpin rapat untuk mengarahkan anggota agar kasus ini dapat cepat terungkap. Sampai-sampai saya perintahkan, kalau belum tertangkap anggota jangan pulang," tegas Agung.
Tim Rimau yang menangkap Asworo langsung membawanya ke Palembang untuk diinterogasi lebih lanjut.
Penangkapan Asworo diketahui Tribun Sumsel dari akun Facebook Fransiska Dewi yang memposting tiga foto Asworo yang diborgol saat dinaikkan ke atas mobil bak terbuka. Beberapa anggota kepolisian salah satunya anggota Polda Sumsel, Kompol Antoni Adhi tampak di foto tersebut.
Dalam postingan dijelaskan Asworo ditangkap di Lampung pada Senin siang di tempat persembunyiannya. Saat itu juga Tim Rimau dalam perjalanan membawa Asworo ke Palembang.
"Penangkapan ini berkat kerja keras Tim Rimau selama 11 hari berada di Lampung dan akhirnya membuahkan hasil," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo.
Prasetijo mengatakan Asworo ditangkap saat bersembunyi di sebuah kos-kosan.
Sebelum ditangkap, Asworo kerap berpindah-pindah tempat untuk mengelabui dari pengejaran polisi. Asworo telah polisi tetapkan sebagai tersangka.
"Asworo ini sempat pindah-pindah sebelum akhirnya ditangkap. Anggota kami baru kasih kabar sudah dilakukan penangkapan. Selain itu Asworo juga telah menjadi tersangka tunggal," ujar Prasetijo.
Sebelumnya kematiannya Wiwit sempat mengabari orangtuanya, Sabtu (6/5/2017), untuk melangsungkan foto prewedding di Yogyakarta bersama Asworo. Setelah itu dia menghilang. Begitu juga tak ada kabar dari Asworo.
Sementara itu, Asworo, yang merupakan calon suami Chatarina, hilang secara misterius. Asworo diketahui menarik uang tunai dari rekening Chatarina.
Setelah pengejaran selama 11 hari, tim berhasil menangkap Asworo.
Informasi terakhir yang diperoleh polisi bila Asworo melarikan diri di Lampung usai membunuh Wiwit.
Dari situlah, Polda Sumsel bersama Polda Lampung melakukan penyelidikan. Polisi mulai memiliki titik terang atas misteri pembunuhan Wiwit.
Keberadaan Asworo mulai terendus berkat rekaman CCTV di anjungan tunai mandiri terakhir Asworo mengambil uang tunai di rekening milik Chatarina di Lampung.
Gaun Pengantin Ikut Dikubur
Ditangkapnya Asworo saat sedang bersama pacar barunya sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh Wiwid, calon istri Asworo. Begitu besar cinta Wiwit kepada Asworo.
Saat dimakamkan gaun untuk sesi foto pranikah ikut dimakamkan bersama jenazah Wiwit.
Tangisan anggota keluarga dan pelayat lainnya pecah di pemakaman Ngrau, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyajarta, saat jenazah Wiwit dimasukkan ke liang kubur, Kamis (18/5/2017) siang.
Turut dikuburkan bersama dia, dres warna merah, rangkaian bunga, balon bertuliskan 'I love you', serta softlense yang sedianya dipakai Wiwit untuk pranikah di Yogyakarta bersama calon suaminya, Asworo, yang belakangan membunuhnya.
Ratusan pelayat dan keluarga ikut mengantarkan jenazah Wiwit ke tempat peristirahatan terakhir.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di perumahan Suryo II, Suryodiningratan Jogjakarta pukul 10.00 WIB dengan berjalan kaki.
Iring-iringan pelayat menuju pemakaman Ngrau Suryodiningratan yang berjarak 100 meter dari rumah duka.
Prosesi pemakanan berjalan khidmat, rangkaian doa-doa pun terus dilantunkan.
Orangtua, keluarga dan para pelayat tak kuasa menahan air mata, rangkaian bunga menutup pusara Wiwit.
"Balon itu disiapkan mbak saya, karena dia sangat cinta dengan calon suaminya," kata Alvian Nur Budi Prasetyo (25), adik sepupu Wiwit.