Acap Bikin Resah Warga, Jasad Diduga Preman Dibuang ke Sarang Buaya
Diduga acap bikin resah warga kampung, tubuh Sunoto dimasukkan karung dan dibuang ke perairan banyK buYa.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Darwin Sepriansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tak sampai 24 jam petugas Direktorat Polisi Air Polda Sumsel menangkap tiga pelaku pembunuhan Sunoto yang mayatnya dibuang di Sungai Musi, Desa Karang Manunggal, Pulau Rimau, Banyuasin, Rabu (14/6) malam.
Jasad korban belum ditemukan dan masih terus dicari. Tiga pelaku, Agus Prayoga (49), Supriyanto (38) dan Supeno (59), sempat kabur menggunakan jukung dan mencoba menghindar dari kejaran polisi.
Polisi yang menggunakan speedboat dengan sigap menangkap ketiganya pada Kamis (15/6/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.
Direktur Polair Polda Sumsel, Kombes Robinson Siregar, mengatakan para pelaku menghabisi nyawa korbannya dengan memukulkan kepalanya dengan palu.
Melihat masih hidup, akhirnya mereka kembali memukul korban menggunakan kayu dan tubuhnya dimasukkan ke dalam karung.
Setelah itu mereka membuang korban di perairan Pulau Rimau Banyuasin yang dihuni banyak buaya. Karung berisi tubuh korban mereka isi dengan besi pemberat.
"Nyawa korban ini dihabisi para tersangka dan dibuang ke perairan Sungai Musi di Banyuasin, yang sebenarnya itu daerah banyak buaya. korban dimasukkan dalam karung dan diberi beban oleh para tersangka, agar tidak ditemukan," kata Robinson di Dermaga Polair Polda Sumsel, Kamis siang.
Dikatakan Robinson, kejadian ini berawal dari tindakan Sunoto yang sering meresahkan masyarakat sekitar.
Korban kerap meminta uang dan memeras masyarakat dan karena hal itulah membuat ketiga pelaku kesal hingga akhirnya membunuh korban.
"Korban ini kerap memeras dan meresahkan warga sekitar, kemudian ketiga pelaku meminta korban mengantarkan salah seorang dari mereka ke dermaga kapal. Di perjalanan itulah korban dihabisi para tersangka," sambung dia.
Kasubdit Gakum Dit Polair Polda Sumsel, AKBP Zahrul Bawadi, menambahkan setelah pembunuhan itu pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang orang hilang.
Saat dicari ditemukan bercak darah, hingga polisi menyelidiki orang-orang yang terakhir kali bersama korban.
"Kita menghubungi serang kapal yang akan digunakan korban dan Agus untuk menyeberang, dari sana kita interogasi hingga ketiga tersangka itu mengakui perbuatannya," terang Zahrul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.