Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dilaporkan Meninggal karena Sakit, Keluarga Yakin Hepni Meninggal Dikeroyok

Norda menambahkan almarhum suaminya itu juga tak ada riwayat stroke bahkan darah tinggi.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dilaporkan Meninggal karena Sakit, Keluarga Yakin Hepni  Meninggal Dikeroyok
Net
Ilustrasi mayat 

“Jadi di kantor itu semacam diliburkan. Orang yang awal menemukannya kayawan lapangan yang minta bahan ke kantor. Kemudian celana almarhum bergantung tapi basah. Baju juga basah dan koyak, sandalnya juga putus,” paparnya.

“Kemudian almarhum dikatakan berak tapi kenapa tak ada kotorannya. Kemudian handphone dan jam tangan sudah diamankan, tidak basah. Almarhum memakai jam di tangan kanan dan kalau berak pun tak pernah dilepas,” lanjutnya.

Ia menambahkan kunci motor almrhum juga hingga sekarang hilang.

Saat kejadian motor almarhum berada di tepi pada hal biasanya depan kantor itu lah.

Selain itu setelah kejadian dua pekerja yakni Ujang dan Hasim langsung menghilang.

“Kalau Ujang setelah kejadian itu dikatakan langsung kerja ke Ulak Medang kemudian lari ke hulu kerja tambang emas. Satunya Hasim katanya ke Pontianak.  Kalau Hasim ini sudah ada surat pemanggilan dari Kepolisian,” jelasnya.

Baca: Geng Motor Para Jomblo Keroyok Polisi di Pontianak

Berita Rekomendasi

Diungkapkannya Hasim dikatakan memang sudah berhenti sebelum kejadian.

Padahal ketika anaknya mengantar almarhum kerja masih aktif bekerja.

“Sekarang katanya sudah kerja di Pontianak, nomor handphone tak aktif lagi dan tak tahu di mana,” tuturnya.

“Jadi kita minta kepada Kepolisian agar mendatangkan orang-orang itu. Walau mungkin dia tak ikut mengeroyok tapi kemungkinan dia tahu kejadian ini,” tambahnya.

Baca: Satu Orang Penumpang Kapal Ferry dari Ketapang Jatuh Tercebur Laut

Ia menambahkan jika menurut polisi pada kejadian ini tak ada saksi. Misalnya sebelum kejadiaan almarhum besama siapa dan lain sebagainya.

Menurutnya Norda ketika awal kejadian Marjan sempat memberitahu kalau pagi sebelum kejadian almarhum pergi sama Angga.

“Setelah di BPA polisi berubah dan mengaku salah omong, bukan hari itu tapi dua hari sebelumnya,” kenangnya.

Terhadap pernyataan keluarga Almarhum Hepni kemudian Tribun hendak mengkonfirmasi kasus ini ke pihak Polres Ketapang.


Kapolres dan Kasat Resmkrim Polres Ketapang tak ada di Mapolres Ketapang.

Ketika dihubungi melalui telepon Kasat Reskri Polres Ketapang, AKP Rully Robinson Polii mengatakan bagaimana kasusnya mau lanjut tapi tersangkanya tak ada.

Apalagi keteangan dokter almarhum meninggal bukan karena dikeroyok.

“Sekarang kasusnya mau lanjut tapi tersangkanya tidak ada bagimana. Itu kan berdasarkan keterangan dokter bukan dikeroyok, keluarganya saja bilang dikeroyok,” tegas Kasat kemudian teleponnya tiba-tiba mati dan ketika ditelpon lagi beberapa kali sudah tak aktif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas